Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Songsong Indonesia Emas, Generasi Penerus Perlu Benteng Nilai Kebangsaan

Rabu, 2 Februari 2022 21:37 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki harus menjadi pegangan bangsa untuk menuju Indonesia Emas. Penanaman nilai-nilai tersebut harus konsisten lewat proses pendidikan yang memanusiakan manusia.

"Indonesia memiliki empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tinggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang harus menjadi landasan setiap langkah anak bangsa untuk bersatu berbenah dalam menghadapi masuknya ideologi dari luar," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Peran Nilai dan Revolusi Mental menuju Indonesia 2045 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (2/2).

Diskusi yang dipandu Luthfi Assyaukanie Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR menghadirkan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Alissa Wahid Aktivis Kemanusiaan, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia dan Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman Guru Besar Ilmu Filsafat Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai narasumber.

Baca juga : Persib Vs PSM Makassar, Maung Bandung Incar Hattrick Kemenangan

Hadir pula Henny Supolo Sitepu (Yayasan Cahaya Guru) dan Ahmad Baedowi (Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Bangsa) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, pemahaman terhadap nilai-nilai yang berlaku di masyarakat saat ini dan nilai-nilai yang diharapkan bisa menjadi bahan untuk berbenah dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter kuat.

Tantangan yang kita hadapi saat ini, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, adalah bagaimana nilai-nilai kebangsaan ini ditanamkan lewat proses pendidikan yang bertujuan untuk  memanusiakan manusia. "Berbagai macam forum bisa dikembangkan untuk mengkaji nilai-nilai tersebut," tuturnya.

Baca juga : Lagi, Arema Gusur Bhayangkara FC

Harapannya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sebagai bangsa harus mampu menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan dan mencapai cita-cita bangsa. "Seluruh anak bangsa, harus bersama-sama dan berperan aktif untuk mewujudkan cita-cita tersebut," harapnya.

Aktivis Kemanusiaan Alissa Wahid mengungkapkan, dirinya bersama Nenilai, gerakan kerja sama para pakar dan penanggulangan kemiskinan, Bappenas dan DayaLima Abisatya untuk memajukan Indonesia, melakukan inisiatif untuk memahami nilai-nilai yang ada di masyarakat lewat survei online dengan 50 ribu responden di tanah air yang dilakukan pada Juli-Desember 2020.

Survei Nenilai tu, ungkap Alissa, ditujukan untuk assesment nilai apa saja yang ada di masyarakat Indonesia terkait nilai-nilai pribadi, nilai yang berlaku di masyarakat, dan nilai-nilai yang diharapkan.

Baca juga : Macan Kemayoran Masih Ompong, Presiden Klub Ancam Cuci Gudang

Hasil survei tersebut, tambah Alissa, mengungkapkan bahwa bertanggung jawab, adil, dapat dipercaya, hidup sederhana, menghormati orang tua dan kejujuran menjadi nilai-nilai pribadi para responden. Namun, ujarnya, nilai yang berlaku di masyarakat menurut para responden antara lain birokratis, aturan berbelit-belit dan korupsi.

Menurut Alissa, antara nilai pribadi dan nilai yang ada di masyarakat sangat bertolak belakang, sehingga terjadi entropi budaya di Indonesia dengan nilai 42 persen, yang berpotensi menghambat proses pembangunan anak bangsa. Alissa berpendapat, bangsa Indonesia harus segera melakukan transformasi sosial untuk mewujudkan nilai-nilai yang diharapkan bangsa ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.