Dark/Light Mode

Nasdem Ingatkan Prioritas Hunian Tetap Pasca-Bencana Sulteng

Senin, 24 Juni 2019 22:01 WIB
Ahmad HM Ali (Foto: Istimewa)
Ahmad HM Ali (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fraksi Partai Nasdem DPR meminta semua stakeholder yang terlibat dalam agenda rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Tengah bersinergi dan mengutamakan pemenuhan hak-hak korban terdampak yang kehilangan rumah. “Mereka harus diprioritaskan untuk secepatnya difasilitasi hunian tetap dan agenda ekonomi untuk memulihkan mata pencaharian, sesuai dengan master plan rencana induk yang telah ditetapkan,” ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR Ahmad HM Ali, Senin (24/6).

Realisasi prioritas, dipandang Ali sangat penting, mengingat bencana gempa bumi, tsunami, liquefaksi dan tanah longsor yang terjadi di lembah Palu Sulteng telah berlaku sejak 10 bulan lalu, tepatnya 28 September 2018 lalu. “Artinya masyarakat korban sudah mengungsi kurang dua bulan lagi satu tahun, harus ada kemajuan yang berarti, paling tidak pemenuhan hak-hak korban disegerakan untuk dipenuhi,” kata anggota Komisi VII ini.

Baca juga : Meski Anggaran Kementan Turun, Ekspor Pertanian Tetap Naik dan Kemiskinan Berkurang

Lebih jauh Ali menekankan, rehabilitasi kehidupan manusia, terutama korban yang telah kehilangan tempat tinggal harus menjadi skala prioritas. Agenda rekonstruksi kata dia bisa mengikuti secara beriringan. “Agenda pemulihan kehidupan sosial korban terdampak yang kehilangan hunian harus menjadi skala prioritas, infrastruktur dan rekonstruksi lainnya yang bersifat fisik nanti bisa sambil beriringan,” pesannya.

Dalam kesempatan yang sama Ali menyampaikan, saat ini terjadi disparitas tingkat kehidupan yang agak ekstreme terutama wilayah perkotaan dengan desa yang menjadi zona terdampak bencana. Banyak sekali orang kehilangan mata pencaharian, sementara kehidupan sosial bergerak lebih cepat dari kemampuan adaptasi program rehab rekon untuk memenuhi fasilitas sarana kerja. 

Baca juga : BKS Instruksikan Petugas Awasi Ketat Aspek Keselamatan

“Disparitas kehidupan agak ekstreme (tajam) karena kehidupan sosial bergerak cepat ke arah konsumsi normal di tengah produksi dan pekerjaan yang belum pulih,” kata dia. 

Ali mengemukakan, lapora  Bank Indonesia menyebutkan, bahwa kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah sedikit memburuk paskabencana. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada Februari 2019 mencapai 3,54 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,19 persen. “Salah satu penyebabnya adalah dampak bencana yang menyebabkan tenaga kerja kehilangan mata pencahariannya terutama pada sektor pertanian dan perdagangan,” timpalnya. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.