Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Hanya Andalkan Perusahaan Pelat Merah

Perbesar Peran Swasta Supaya Ekonomi Tumbuh

Sabtu, 2 April 2022 07:50 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi. (Foto: Dok. DPR RI)
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan meminta Pemerintah memberikan porsi besar ke swasta dalam kegiatan ekonomi dan investasi. Bila itu terjadi, maka ekonomi akan tumbuh lebih tinggi.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi mengatakan, pertumbuhan ekonomi terlalu lambat jika swasta tidak dilibatkan. Apalagi, Presiden Jokowi sudah berkali-kali meminta swasta terlibat aktif.

“Jadi, swasta harus dikasih porsi besar. Bila itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen-8 persen,” ujar Fathan dalam diskusi bertajuk Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Baca juga : 2024, Pemerintah Stop Suntik PMN Ke BUMN...

Hadir dalam diskusi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmojo, Ketua Komtap Bidang Pengembangan Investasi Daerah Reza Maspaitella, dan sejumlah narasumber lainnya.

Sekretaris Fraksi PKB di DPR ini berharap, Pemerintah tidak hanya mengandalkan perusahaan pelat merah.

“Jadi, jangan sedikit-sedikit pelat merah, karena sesungguhnya APBN kita hanya Rp 2.300 triliun. Potensi swasta luar biasa sekali besarnya,” kata dia.

Baca juga : Centratama Group Kuatkan Posisi Penyedia Menara Terbesar Di Indonesia

Cucun Ahmad Syamsurijal menambahkan, kebangkitan ekonomi pascapandemi perlu kerja ekstra. Terutama bagaimana penguatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Agar Indonesia menjadi salah satu negara pusat pasar energi.

“Kalau kita bisa menata dan mengelola negara dengan benar, kita akan menjadi terdepan dan bisa setara dengan negara-negara lain, negara maju,” ujar Cucun.

Ketua DPP PKB ini mengatakan, tantangan ke depan makin berat. Saat ini semua negara merasakan susahnya mengendalikan inflasi. Karena komoditas global terpengaruh perang Rusia-Ukraina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.