Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
“Saya juga dokter, tapi begitu diwisuda kita praktik. (Izinnya) Dikeluarkan oleh Kemenkes dan hanya sekali seumur hidup. Setelah keluar (Undang-Undang Praktik kedokteran, red) STR ini sekali lima tahun. Ini yang menghambat,” jelasnya.
Suir juga mengeluhkan tingginya biaya pendidikan di rumah sakit. Ironisnya, ada oknum dokter yang justru menjadikan mahasiswanya memanfaatkan hal yang tidak semestinya.
Dia lalu mengisahkan anaknya yang sebelum lulus menjadi dokter spesialis, harus diskorsing satu tahun gara-gara anggaran yang tidak karu-karuan dalam pendidikannya.
Baca juga : KPK Pelototi Kutai Barat
“Dosennya ini mau mancing, pakai kapal, tapi disuruh mahasiswa iuran untuk bayar sewanya. Jadi, memang pendidikan kita tidak karu-karuan,” ungkap dia.
Pakar hukum tata negara Feri Amsari menuturkan, problem yang dihadapi oleh dokter lulusan luar negeri yang tidak dapat kembali ke Indonesia, karena sulit meraih izin praktik di Indonesia.
Menurutnya, ini imbas dari persaingan subjektif dalam profesi kedokteran.
Baca juga : Utamakan keselamatan dan Kesehatan Pekerja, Abipraya Sabet Empat Penghargaan
“Akhirnya dokter muda, yang punya kapasitas, mumpuni, praktik di luar negeri. Bukan karena tidak cinta Indonesia, tapi begitu pulang jadi pengangguran,” kata perwakilan dari Forum Dokter Susah Praktik ini.
Dia mendesak, persoalan praktik kedokteran diserahkan kepada negara, bukan sebaliknya didelegasikan kepada organisasi profesi. Akibatnya, banyak dokter memberikan surat kuasa ke dirinya. Karena, banyak masalah dalam aturan mengenai rekomendasi surat izin praktik, STR pendidikan hingga simposium.
Makanya, sudah menjadi rahasia umum jika pendidikan profesi kedokteran berbiaya tinggi dan menjadi beban bagi anak cerdas di Indonesia untuk bisa sekolah kedokteran. Termasuk di dalamnya masih adanya praktik bully dalam perkuliahan kedokteran.
Baca juga : Menteri Yasonna Kukuhkan Pengurus Persatuan Olahraga Pengayoman
“Saya pernah menerima laporan dari orang tua murid bagaimana pendidikan kedokteran dalam bentuk bully. Bentuknya sederhana, ada mahasiswa kedokteran, baru masuk, disuruh parkir, bayar makanan (seniornya) dan ini terjadi di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia,” bebernya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya