Dewan Pers

Dark/Light Mode

Memperebutkan Piala Ketua MPR

Bamsoet Akan Kembali Gelar Lomba Burung Berkicau Nasional

Minggu, 26 Juni 2022 08:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri tengah) menerima Asosiasi Perkumpulan Kicaumania, di Jakarta, Sabtu (25/6). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri tengah) menerima Asosiasi Perkumpulan Kicaumania, di Jakarta, Sabtu (25/6). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo kembali menggandeng komunitas pecinta burung untuk menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau memperebutkan Piala Ketua MPR sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR. Acara akan digelar pada 28 Agustus 2022, di Lapangan Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD. Lomba akan diikuti sekitar 3.000 peserta, dengan target pengunjung mencapai 5 ribu orang. Lomba mempertandingkan 60 kelas perlombaaan, antara lain murai batu, cucak hijau, kacer, kenari, cendet, anis merah, dan LB fighter.

Selain itu, akan ada beauty contest burung lovebird dan pameran UMKM. Tidak menutup kemungkinan juga akan ada pameran murai batu ekor panjang dan warna warni.

Berita Terkait : Mahathir Kembali Ke Jalan Yang Benar

"Melalui event ini, MPR bersama para komunitas pecinta burung sekaligus akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencintai satwa, hingga terlibat aktif dalam kegiatan penangkaran. Sehingga bisa menjaga burung khas Indonesia dari kepunahan. Selain itu, dengan ikut serta dalam lomba ini, nilai jual burung bisa naik. Terlebih yang memenangkan perlombaan. Sehingga juga bisa mengangkat perekonomian para pecinta burung," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, usai menerima Asosiasi Perkumpulan Kicaumania, di Jakarta, Sabtu (25/6).

Asosiasi Perkumpulan Kicaumania yang hadir antara lain, Ketua Umum Wisnu M Daya, Wakil Ketua Umum Giri Prakosa, Bendahara Andi Han, dan Penasihat Herry IP yang juga merupakan Pelatih Bulu Tangkis Indonesia/PBSI. Hadir juga Ketua Tim Penyelenggara (B16) Aris Margono, dan Sekretaris dr. Abu.

Berita Terkait : HUT Bhayangkara Ke-76, Polda Metro Jaya Gelar Kejuaraan Tinju Nasional

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki spesies burung terbesar di dunia setelah Kolumbia, Peru, dan Brasil. Tercatat setidaknya ada sekitar 1.812 spesies. Namun, akibat habitat asli ataupun perburuan liar, banyak spesies burung yang terancam punah. Termasuk burung berkicau yang menjadi keunggulan Indonesia, seperti kucica hutan, cucak rawa, jalak suren, hingga burung kacamata atau pleci.

"Sebagai negara megadiverse atau negara yang memiliki keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki tanggungjawab moral agar 1.812 spesies burung, 515 spesies mamalia, dan banyak lagi satwa yang hidup di alam Indonesia, tidak punah akibat ulah manusia. Sehingga para anak cucu kita masih bisa melihat langsung beragam burung khas Indonesia. Pecinta burung juga secara ekonomi melalui penangkaran, ekonomi kerakyatan tumbuh, pertumbuhan ekonominya sekitar Rp 2 triliun per tahun. Mulai dari sisi penangkaran, pakan, sangkar, dan obat-obatan," jelas Bamsoet.

Berita Terkait : Tingkatkan Minat Baca Anak, DBI Gelar Workshop Big Book Di Kaltim

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, berdasarkan data Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia tercatat 1.769 jenis. Tercatat 531 jenis burung yang statusnya dilindungi, antara lain jenis elang, jalak bali, rangkong gading, kasuari, gelatik jawa, cucak rawa, dan lain-lain.

"Selain itu Indonesia juga memiliki jumlah burung endemik tertinggi di dunia. Di Indonesia tercatat lebih dari 372 jenis burung endemik, yaitu jenis burung yang tidak dapat ditemukan di negara lain di dunia. Ini merupakan sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah kepada kita. Karena itu, saya sangat menghargai banyaknya perlombaan dan penangkaran burung yang ada di banyak daerah sekarang ini," pungkas Bamsoet.■