Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Atasi Tingginya Harga Avtur

Jumat, 8 Juli 2022 19:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong Pemerintah segera mengatasi semakin meningkatnya harga avtur di Indonesia. Pada periode Januari-Juni 2022 saja, harga rata-rata avtur di Bandara Internasional Soekarno Hatta telah naik sekitar 55,38 persen, dari Rp 10.654,98 per liter pada Januari 2022 menjadi Rp 16.555,88 per liter pada Juni 2022. Sementara pada periode 15-31 Juli 2022, harga Avtur diperkirakan akan kian tinggi mencapai Rp 18.431,28 per liter.

"Rata-rata, biaya avtur berkontribusi sekitar 35 sampai 40 persen terhadap biaya operasi pesawat. Tidak hanya mengganggu penerbangan penumpang berjadwal, kenaikan harga avtur yang semakin tinggi ditambah menguatnya kurs dolar juga telah menyebabkan industri penerbangan kargo terkena dampaknya," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, di Jakarta, Jumat (8/7).

Baca juga : Sultan Dorong Pemerintah Pulihkan Diplomasi Dagang Sawit

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, perusahaan kargo rata-rata telah menandatangani kontrak selama setahun dengan perusahaan jasa pengiriman dalam negeri untuk mengangkut berbagai muatannya. Namun, karena kondisi harga avtur yang terus melejit, membuat industri penerbangan kargo juga menjerit.

"Jangan sampai dampaknya menyebabkan terjadinya pemangkasan lapangan pekerjaan. Terlebih industri penerbangan kargo merupakan bagian dari ekosistem pengembangan ekonomi digital Indonesia yang membantu UMKM memasarkan berbagai produknya secara digital. Sehingga pemasarannya tidak hanya di lokasi sekitar tempatnya berusaha, melainkan bisa menjangkau berbagai wilayah lain dari Sabang hingga Merauke, bahkan hingga ke luar negeri," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemain Dunia Investasi Nikel Di Indonesia

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sejak 2021, Indonesia memang telah memproduksi Avtur di dalam negeri sehingga tidak lagi mengandalkan impor. Namun, kadangkala harga avtur di Indonesia justru lebih mahal dibandingkan harga avtur di Malaysia ataupun di Singapura.

"Untuk mengantisipasi dampak kenaikan avtur terhadap industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo, Pemerintah dalam waktu dekat bisa mengeluarkan kebijakan berupa memangkas biaya-biaya yang menjadi beban para maskapai penerbangan, seperti biaya landing. Sehingga bisa mengurangi biaya operasional pesawat dan memastikan industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo tetap bisa tumbuh," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.