Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Polisi Tembak Polisi

Ingatkan Reputasi Polri, Trimedya Pertanyakan Senjata Bharada E 

Kamis, 14 Juli 2022 17:06 WIB
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan tercengang mendengar informasi bahwa Bharada E menggunakan pistol Glock 17 saat terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J. Trimedya mempertanyakan kepatutan Bharada E menenteng senjata tersebut.

"Coba lihat aturan Kapolri, atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock. Pantas nggak dia pakai Glock. Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?" tanya Trimed heran kepada wartawan, Kamis (14/7).

Dia bilang, ada yang janggal dari penggunaan Glock 17 bagi polisi dengan tingkatan pangkat terendah dalam golongan Tamtama. Setahu politisi PDIP itu, pistol jenis Glock 17 biasa digunakan tingkat perwira.

Baca juga : Menko Polhukam Aja Bingung, Apalagi Kita…

"Soal seperti itu, yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang. Nah kalau itu bisa dibikin terang tim (tim khusus bentukan Kapolri) ini, masyarakat yakin, penyelidikannya pun tuntas," ujarnya.

Karenanya, dia meminta kasus ini diusut hingga tuntas. Sebab taruhannya reputasi Polri.

"Ini ujiannya reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus. Jangan hancur karena kasus ini," jelas politisi asal Sumatera Utara itu.

Baca juga : DPR Minta Kasus Polisi Tembak Polisi Ditangani Bareskrim

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan, berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sebanyak tujuh titik bekas tembakan di tembok rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Lalu, berdasarkan hasil autopsi sementara terhadap jenazah Brigadir J, polisi juga menemukan 7 luka tembak. Budhi menjelaskan Bharada E menggunakan senjata jenis Glock 17. Sementara Brigadir J memakai senjata jenis HS-9.

"Perlu kami jelaskan bahwa saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru. Dan kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya, ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakkan," terang Budhi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.