Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kasus Penyelewengan Donasi Naik Penyidikan
Petinggi ACT Diperiksa Maraton
Rabu, 13 Juli 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri meningkatkan pengusutan kasus dugaan penyelewengan donasi ke tahap penyidikan. Petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) pun diperiksa maraton.
Pendiri dan mantan Presiden ACT, Ahyudin serta penggantinya, Ibnu Khajar menjalani pemeriksaan selama dua hari berturut-turut.
Kepala Subdirektorat IV pada Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim, Komisaris Besar (Kombes) Andri Sudarmadi menyatakan, kedua petinggi ACT ini telah dipanggil tiga kali.
Baca juga : Bareskrim Polri Dalam Dugaan Penyelewengan Dana Sosial Korban Boeing JT-610
Namun statusnya belum berubah: masih saksi. “Nanti kita lihat hasil pemeriksaan di tahap penyidikan,” ujar Andri.
Dikemukakan, penyidikan masih bersifat umum sehingga belum menetapkan nama tersangka. Meski begitu, penyidik sudah mengantongi bukti-bukti yang bisa digunakan untuk menjerat tersangka.
Andri mengutarakan, pemeriksaan kedua petinggi ACT yang ketiga kalinya ini berkutat soal program donasi dari Boeing untuk ahli waris korban Lion Air JT-610.
Baca juga : PPATK Blokir 60 Rekening ACT
Penyidik menelusuri dana donasi program ini dinikmati petinggi ACT. Untuk itu, penyidik mengorek informasi dari dua saksi Bagian Kemitraan dan Bagian Keuangan ACT.
Saksi dari Bagian Kemitraan diminta membeberkan apa saja program kerja sama dengan sejumlah pihak. Termasuk dengan Boeing.
Sedangkan saksi dari Bagian Keuangan diminta memaparkan berapa dana yang dikucurkan mitra kepada ACT. Juga berapa yang disalurkan. Lewat pemeriksaan ini penyidik berharap memperoleh bukti tambahan.
Baca juga : Sebelum Disalurkan, Dana Donasi Dikelola Dulu Di Perusahaan Milik Petinggi ACT
Ahyudin pasrah dengan langkah Bareskrim meningkatkan kasus ini penyidikan. Ia menghormati dan menjalani proses penyidikan kepolisian.
Ahyudin kembali membantah tuduhan penyimpangan program kerja sama dengan Boeing. “Enggak ada juga Boeing komplain, kan. Belum ada pelaporan dari Boeing bahwa program ini bermasalah,” ujarnya.
Ahyudin menjelaskan, kerja sama ACT dengan Boeing bukan dalam bentuk uang santunan kepada korban insiden Lion Air JT-610. Program ini masih berlangsung dan ada kemungkinan Boeing akan memperpanjangnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya