Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelar Sosialisasi Bareng BSN

Melani Suharli Fasilitasi UMKM Di Jaksel Dan Jakpus Dapat Sertifikasi SNI

Senin, 5 September 2022 11:34 WIB
Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli saat membuka acara acara sosialisasi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN), di Hotel Amos Cozy Melawai, Jakarta Selatan, Minggu (4/9). (Foto: Ist)
Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli saat membuka acara acara sosialisasi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN), di Hotel Amos Cozy Melawai, Jakarta Selatan, Minggu (4/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli membuka secara resmi acara sosialisasi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN), di Hotel Amos Cozy Melawai, Jakarta Selatan, Minggu (4/9).

Dalam sosialisasi bertajuk "Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM Dalam Negeri dengan SNI" itu, politisi Partai Demokrat itu menjelaskan pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi UMKM, kepada puluhan pelaku usaha yang merupakan konstituennya dari Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Disebutkan Melani, kecenderungan atau trend konsumen yang semakin cerdas untuk memilih produk berkualitas dan aman menjadi tuntutan tersendiri bagi UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman sesuai harapan konsumen.

"Di sinilah letak pentingnya SNI bagi UMKM. Kalau ada SNI-nya konsumen akan merasa lebih aman. Terutama, produk yang dikonsumsi," terang Melani.

Anggota parlemen tiga periode ini mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Maret 2021, jumlah UMKM di Tanah Air telah mencapai 64,2 juta.

Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Baca juga : Pengamat Apresiasi Soliditas Dan Keakraban Kepala Staf TNI

"Jika produk UMKM ini diikuti dengan adanya standar yang baik, maka kualitas dan dan daya saing UMKM kita akan semakin baik juga," ingatnya.

Melani membeberkan, ada tiga hambatan dan tantangan UMKM Tanah Air. Pertama, persoalan yang terkait dengan legalitas usaha.

Pertama, mulai dari nomor pokok wajib pajak (NPWP) hingga hak kekayaan intelektual (HAKI) penting dalam mendukung memasarkan produk ke mancanegara. Kedua, di bidang pembiayaan.

Pelaku usaha kecil biasanya memiliki akses yang sulit dalam pembiayaan. Pelaku UMKM/UMK selalu dihadapkan dengan bunga yang tinggi saat ingin mendapatkan akses pendanaan. "Akan tetapi itu sudah ditangani pemerintah, salah satunya dengan kredit usaha rakyat," imbuhnya.

Sementara masalah yang ketiga adalah pendampingan. Menurut Melani, tantangan ini harus segera diselesaikan. Upaya mendorong UMKM atau UMK dalam meningkatkan tata kelola usaha adalah hal yang penting.

"Legalitas, pembiayaan, dan pendampingan sangat penting bagi pelaku usaha mikro untuk proses naik kelas dan meningkatkan daya saing produk," ingat Melani.

Baca juga : Sosialisasikan NIB, Melani Suharli Ingin Angkat UMKM Naik Kelas

"Dan saya senang, hari ini ada sosialisasi SNI oleh BSN, ini akan melengkapi berbagai kekurangan yang saat ini dialami UMKM kita. Dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM, BSN melaksanakan sosialisasi serta pembinaan penerapan SNI kepada UMKM," imbuhnya.

Dipaparkannya, sosialisasi ini adalah bentuk pembinaan dari BSN yang meliputi pemenuhan SNI produk yang dihasilkan oleh UMKM, pembinaan proses produksi sesuai dengan standar dan sekaligus fasilitasi sertifikasi SNI.

Pembinaan penerapan SNI kepada UMKM ini juga sekaligus dalam rangka untuk meningkatkan produk ber-SNI yang beredar di pasar.

Dia berharap, pembinaan dan penerapan SNI melalui bimbingan bagi UMKM dapat memberikan jaminan bahwa produk UMKM memenuhi kualitas yang dipersyaratkan baik oleh produsen atau pembeli atau regulasi.

Juga, aman untuk digunakan/dikonsumsi masyarakat serta konsisten memenuhi persyaratan. Sehingga meningkatkan efisiensi produksi dan dapat memperkuat daya saing produk UMKM dalam perdagangan.

"Harapan saya, sosialisasi ini mampu membuka wawasan kita semua, betapa pentingnya peran SNI bagi UMKM dan bagi kemajuan ekonomi nasional," harap Melani.

Baca juga : Bamsoet Usulkan GWK Di Bali Jadi Aset Nasional

Dia juga terus mendorong BSN untuk terus membantu UMKM Tanah Air agar berkembang dan maju, sehingga peranannya benar-benar maksimal.

"Percayalah, jika UMKM kita kuat maka perekonomian Indonesia semakin baik di masa depan," tutup Melani, disambut koor "Amin" dari para peserta.

"Maju terus UMKM kita, makin berkualitas UMKM dan SNI kita, sukses untuk kita semua," sambung Melani yang kali ini disambut gemuruh tepuk tangan.

Senada, Anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan pentingnya sertifikasi SNI bagi UMKM.

"Jadi produk bapak ibu bisa mempunyai kualitas yang baik, bisa punya daya saing," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.