Dark/Light Mode

Geblek, Pria Italia Pakai Lengan Silikon Demi Sertifikat Vaksin

Sabtu, 4 Desember 2021 13:48 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Foto: Net)
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang pria berusia 50 tahun mencoba mengelabui petugas klinik vaksinasi Covid-19 di Biella, Piedmont wilayah Italia bagian utara, Kamis (2/12), demi mendapatkan sertifikat vaksin tanpa benar-benar disuntik.

Upaya penipuan itu terungkap, saat perawat bernama Filippa Bua hendak menyuntikan vaksin ke lengan pria tersebut. Saat itu, ia melihat ada kejanggalan.

“Warna kulitnya seperti anomali. Lebih terang dibanding waran kulit tangan atau wajahnya,” ungkap Bua kepada CNN, Jumat (3/12).

Setelah mengamati dengan seksama, Bua pun sadar, lengan tersebut palsu. Ternyata, lengan itu terbuat dari silikon.

Baca juga : Menko Polhukam Ingin Optimalisasi Penanganan Perkara Berbasis Digital

"Awalnya, saya merasa kasihan. Saya pikir, saya telah memaksanya memberikan lengan yang salah, karena dia pakai lengan prostesis. Tapi, akhirnya dia mengaku, bahwa dia memakai lengan palsu untuk menghindari vaksinasi,” beber Bua.

Bua yang telah menekuni profesi sebagai perawat sejak 1987 dan telah ribuan kali melakukan penyuntikan itu pun emosi.

"Saya kaget dan marah. Secara profesional, saya merasa tersinggung. Dia seperti tidak respek terhadap kecerdasan profesi kami. Semoga, ini yang terakhir dalam hidup saya,” ujar Bua.

Hal ini sangat disesalkan Pemerintah Daerah Piedmont. Mereka menyebut, pria itu telah mencoba menipu sistem.

Baca juga : Biar Adil, Aturan Pelabelan Pangan Harus Diberlakukan Ke Semua Kemasan

“Ini konyol. Kecuali, jika kita berbicara tentang gerakan gravitasi yang sangat besar. Pria itu sungguh telah melecehkan pengorbanan masyarakat yang berjuang melawan pandemi,” demikian pernyataan komunike bersama dari Presiden wilayah Piedmont dan anggota dewan kesehatan.

Dalam sebuah pesan video, Presiden Pemerintah Daerah Piedmont, Alberto Cirio mengatakan, insiden itu melanggar sistem kesehatan kawasan, yang merupakan salah satu pusat vaksinasi dan dosis booster pertama di Italia.

Pada 30 November, lewat akun Twitternya, Cirio memposting peta dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Dalam peta tersebut, Piedmont muncul di antara beberapa wilayah di Eropa yang ditandai dengan warna hijau. Artinya, tingkat infeksi Covid-19 di wilayah tersebut ada di bawah angka 1 persen.

Departemen Kesehatan Biella pun mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan setempat.

Baca juga : Demi Cinta, Pria India Bangun Replika Taj Mahal

Bulan lalu, pemerintah Italia menandatangani dekrit yang mewajibkan pass hijau Covid-19 di bar, restoran, teater, dan tempat hiburan dalam ruangan lainnya. Yang boleh masuk, hanya mereka yang telah divaksin penuh atau memiliki bukti telah sembuh dari Covid.  

Pass hijau yang berlaku untuk tempat dalam ruangan dan kereta jarak jauh sejak 1 September, memungkinkan orang cukup menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif dalam 48 jam sebelumnya, untuk mengakses tempat rekreasi.

Pass hijau kini telah diperluas ke transportasi umum lokal. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.