Dark/Light Mode

Lestari: Butuh Gerak Bersama Percepat Penanggulangan Stunting

Rabu, 7 September 2022 20:40 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Problem Gizi dan Pengelolaan Makanan yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (7/9).  (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Problem Gizi dan Pengelolaan Makanan yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (7/9). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pelaksana Tugas Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak- Kemenkes RI, Ni Made Diah Permata Laksmi mengakui kondisi gizi balita di Indonesia memang masih menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan.

Hal itu, ujar Ni Made Diah, disebabkan sejumlah faktor asupan gizi, kualitas dan keanekaragaman pangan yang belum memadai hampir di seluruh Indonesia.

Selain itu, tambah dia, di tingkat masyarakat juga terjadi ancaman obesitas karena pola makan tidak diimbangi aktivitas fisik yang memadai lewat perubahan gaya hidup.

Baca juga : Lestari: Cegah Budaya Kekerasan, Tanamkan Nilai Kebangsaan Sejak Dini

Konsumsi yang tidak memenuhi gizi seimbang, ujar NI Made Diah, juga menciptakan risiko mudah terkena penyakit sehingga sangat diperlukan ketersediaan pangan yang cukup. Kondisi pascapandemi yang berdampak pada perekonomian keluarga, jelasnya, sangat mempengaruhi upaya pemenuhan gizi berimbang.

Saat ini, jelas dia, Kementerian Kesehatan sedang mengupayakan transformasi kesehatan lewat transformasi layanan kesehatan primer, edukasi dan skrining kesehatan. Intervensi gizi seimbang, tambahnya, harus dilakukan sejak ibu hamil untuk menghindari ancaman anemia yang bisa berdampak pada pertumbuhan bayi.

Deputi Bid Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal Damanik berpendapat kecukupan gizi merupakan salah satu isu kesehatan yang dihadapi Indonesia.

Baca juga : Dewi Lestari: Reza Gunawan Berpulang Dengan Tenang Di Rumah, Seperti Keinginannya

Karena, jelas Muhammad Rizal, empat penyakit tidak menular di Indonesia itu sangat terkait dengan pemenuhan gizi seimbang, sehingga hal itu merupakan masalah yang serius. Hal-hal dasar yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi, jelas dia, masih sering terjadi di masyarakat.

Antara lain budaya sarapan yang kurang memadai dan kurang beragamnya makanan yang dikonsumsi. Bahkan, ungkap Muhammad Rizal, diperkirakan pada 2029 satu dari dua orang di Indonesia akan menghadapi obesitas.

Dalam usaha percepatan pencapaian target penurunan angka stunting, Muhammad Rizal mengungkapkan, pihaknya menerjunkan Tim Pendamping Keluarga di desa-desa di tanah air.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.