Dark/Light Mode

IMF Puji Ekonomi Indonesia

Jangan Terlena, Waspada Krisis

Kamis, 13 Oktober 2022 07:50 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dia bilang, rakyat kudu memahami kualitas, kapasitas, dan kapabilitas setiap calon pemimpin yang akan dipilih­nya.

Sebab, di era demokrasi yang modern ini, ada banyak cara bagi seorang calon pemimpin untuk mempertunjukkan pencitraan ketimbang pengetahuannya ten­tang masalah yang sesungguhnya dihadapi rakyat.

Saat ini, kata Muzani, ada kecenderungan bahwa rakyat dipertontonkan dengan calon-calon pemimpin yang hanya memenuhi kepuasan rakyat sesaat. Seperti, dengan membuat fasilitas yang hanya menjadi tempat-tempat selfie.

Baca juga : Ekonomi Masih Kuat, Indonesia Makin Mantap Menuju Endemi Covid

“Dengan cara-cara seperti itu, maka hampir semua sisi negatif dari calon pemimpin itu tidak kelihatan,” sindirnya.

Muzani berharap, Indonesia memiliki pemimpin kuat dengan memahami permasalahan sub­stansi kerakyatan dan ancaman global. Ancaman resesi dan perang nuklir saat ini harus disikapi dengan cermat. Sebab, implikasi dari perang Rusia-Ukraina saat ini sudah melanda negara-negara Eropa Barat.

Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengapresiasi Indonesia yang bisa meraih pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah kondisi dunia yang berat.

Baca juga : Pupuk Indonesia Gandeng BNPT Cegah Terorisme

“Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk,” ujar Georgieva di akun resmi Instagram-nya, Selasa (11/10).

Alternate Executive Director IMF Firman Mochtar menam­bahkan, kondisi ekonomi di Asia cukup kuat untuk menopang terjadinya pelemahan kondisi ekonomi global. Di ASEAN, Indonesia menjadi salah satu yang terbaik.

“Ekonomi Indonesia di tahun 2022 akan tumbuh 5,3 persen dan di tahun 2023 masih akan stabil sekitar 5 persen,” ujar Firman dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Prospek Ekonomi RI Cerah Sampai 2028

Pertumbuhan ini masih tetap lebih tinggi dibanding pereko­nomian regional, apalagi bandingkan dengan negara Eropa dan Amerika. “Tapi, pencegahan agar ekonomi Indonesia tidak ambruk tetap diperlukan,” pung­kasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.