Dark/Light Mode

Obat Sirup Penyebab 143 Anak Meninggal

Dewan Minta Penny Mundur

Kamis, 3 November 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi X DPR Robert J Kardinal (kiri). (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi X DPR Robert J Kardinal (kiri). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Obat tersebut diproduksi dari tiga produsen farmasi, yaitu PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries dan PT Afifarma.

BPOM telah memberikan sanksi administratif berupa penghentian produksi, distribusi, penarikan kembali, dan pemus­nahan produk. BPOM juga telah melaporkan temuannya tersebut kepada Bareskrim Polri.

Baca juga : PNM Kediri Resmikan Ruang Pintar Sendang Ilmu

Kepala BPOM Penny Lukito mengaku kaget atas peristiwa gagal ginjal akut yang menewas­kan ratusan anak akibat peng­gunaan obat yang mengandung cemaran EG dan DEG. Penny mengklaim, kasus ini baru per­tama kali terjadi di Indonesia.

“Ini sesuatu hal yang mengagetkan untuk kami sebagai insti­tusi pengawas, yang tentunya be­lum pernah terjadi di Indonesia selama saya menjadi kepala BPOM,” ujarnya.

Baca juga : Jangan Sembarangan Minum Sirop Parasetamol

Penny bilang, BPOM mencari penyebab apakah dalam sistem pengawasan obat dan makanan yang ada itu tidak cukup ketat sehingga terjadi kasus terse­but. Lalu, mencari solusi dari penyebab tersebut dan memper­baiki sistem agar peristiwa ini tidak terulang kembali.

“Yaitu sistem jaminan keamanan dan mutu untuk obat yang aman yang di dalamnya. Terdiri dari banyak pihak, seperti in­dustri, BPOM dan kementerian lembaga lain dalam standar dan fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan obat ini,” ujarnya.

Baca juga : Pengemudi Ojek Online Tak Hanya Berasal Dari Pengangguran

Penny mengatakan, pihaknya telah mendengar kasus gagal ginjal akut ini awal tahun lalu. Namun BPOM tidak bisa bergerak kalau tidak ada laporan dari dokter atau pasien dalam hal ini.

“Dari situ baru kami bisa bergerak setelah dapat informasi dari Kementerian Kesehatan atau dokter atau pasien. Bahwa ada kematian atau kesakitan yang disebabkan oleh obat, barulah kami menelusuri dikait­kan dengan kandungan dan mutu dari obat,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.