Dark/Light Mode

Pidato Presiden di Sidang Tahunan MPR Harus Dongkrak Motivasi Kaum Milenial

Senin, 12 Agustus 2019 21:32 WIB
Anggota MPR Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis (Foto: Humas MPR)
Anggota MPR Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis (Foto: Humas MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota MPR dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis berharap, Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR, 16 Agustus mendatang,  dapat memberikan motivasi kepada rakyat, dalam menghadapi pertarungan global.

Presiden sebagai pemimpin, harus bisa menyakinkan rakyat tentang capaian besar yang akan dicapai dalam 30 tahun mendatang.

Baca juga : Kementan Siap Tumbuhkan Eksportir Milenial

"Kalau bahasa dulunya, semacam menyihir. Memberikan motivasi kuat kepada rakyat," kata Iskan dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk "Optimalisasi Pelaksanaan Sidang Tahunan MPR" di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (12/8).

Jokowi, kata Iskan, harus mampu meyakinkan bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia selain China, India, dan Amerika. Terutama, kepada generasi milenial. 

Baca juga : Siapkan Sidang Tahunan, Pimpinan MPR Rapat Bareng Pimpinan Fraksi/Kelompok DPD

Iskan menyebut, ada dua masalah yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia. Pertama, mengkonsolidasikan konsep demokrasi dan kesejahteraan. Iskan menilai, sistem demokrasi yang ada saat ini masih belum substantif. "Harusnya, sistem demokrasi mampu menghadirkan demokrasi yang mensejahterakan rakyat," tandasnya.

Iskan mengakui, dalam era demokrasi sekarang ini, isu yang berkembang justru soal biaya politik yang sangat tinggi. Bahkan, ada anggapan, untuk bisa menjadi anggota DPR harus mengeluarkan biaya miliaran rupiah. Padahal, semestinya anggota DPR terpilih karena ide dan gagasan.

Baca juga : Menpora Harap Olahraga dan Wisata Dongkrak Potensi Daerah

“Jadi, pemimpin itu adalah orang yang punya ide, pintar. Bukan orang yang banyak duitnya," ucap Iskan.

Kedua, menyelesaikan hubungan antara nasionalisme dan agama (Islam). Menurut Iskan, kedua hal ini harusnya menyatu. Selama ini, ada anggapan di masyarakat, seolah-olah  orang Islam itu tidak nasionalis. Begitu pula sebaliknya. Kalau nasionalis, berarti tidak Islam. “Ini harus diselesaikan”, tegasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.