Dark/Light Mode

Ahmad Basarah: Isra Miraj Ajarkan Pesan Hindari Hoaks Dan Fitnah

Sabtu, 18 Februari 2023 14:22 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan salah satu pesan moral dari peristiwa Isra Miraj Rasulullah Muhammad SAW adalah larangan keras menyebarkan hoaks dan fitnah, bahkan di saat terjadi perang ideologi sekalipun.

Saat Nabi dituduh berbohong mendapatkan wahyu dari Jibril, lewat peristiwa Mi’raj Allah SWT membuktikan pertemuan fisik antara Nabi dengan Jibril di Shidratul Muntaha.

Periode penyebaran Islam di Mekah bisa diibaratkan sebagai perang ideologi antara politeisme melawan monoteisme. Pada saat itu terjadilah kontestasi dan perang urat syaraf, tapi Nabi memberi teladan mulia bahwa beliau tidak pernah menyebarkan hoaks demi memenangkan pertempuran.

"Verifikasi data terjadi dalam peristiwa Isra dan Miraj, Nabi bertemu Jibril secara fisik seperti dijelaskan dalam surat Al-Najm ayat 13," jelas Ahmad Basarah dalam keterangannya Jakarta, Sabtu (18/2).

Baca juga : Timnas Bakal Ikut Turnamen Mini Lawan Fiji, Selandia Baru, Dan Guatemala

Untuk itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mengajak semua pihak tidak menjadikan peristiwa Isra Mi’raj hanya sebagai seremoni tahunan belaka, tapi menjadikannya teladan berharga dalam berbangsa dan bernegara. Apalagi bangsa Indonesia segera menggelar pesta demokrasi lima tahunan pada 2024 mendatang.

"Setiap warga tentu ingin mengunggulkan pilihannya dalam pemilu mendatang. Mari, jangan menyebar hoak dan fitnah hanya untuk memenangkan kontestasi. Nabi Muhammad sudah mengajarkan akhlak yang baik, tidak pernah menyebarkan hoaks, bahkan saat kontestasi ideologi sedang berlangsung sekalipun," pesan Ahmad Basarah.

Selama Pemilu 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan 3.356 temuan sebaran hoaks di berbagai platform media sosial sejak Agustus 2018 hingga 30 September 2019.

Dari jumlah itu, jumlah hoaks terbanyak ditemukan pada April 2019, bertepatan dengan momentum Pilpres dan Pileg. Pada April 2019, ditemukan 501 hoaks, disusul Maret 2019 ditemukan 453 hoaks dan pada Mei 2019 ditemukan 402 hoaks.

Baca juga : Pomdam Jaya Tertibkan Penggunaan Kendaraan Pelat Dinas TNI

Jika hoaks dan fitnah tetap tersebar dalam pilpres 2024 mendatang, itu artinya tidak banyak memungut pesan-pesan moral dari berbagai peristiwa keagamaan yang kita peringati setiap tahun. "Mari kita belajar dari kesalahan masa lalu," harap Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

Ahmad Basarah menambahkan, pesan moral kedua dari peristiwa Isra dan Miraj yang relevan dengan bangsa Indonesia adalah ajaran tentang ketabahan dan optimisme.

Sejarah Islam mencatat, Nabi Muhammad diajak bermi’raj ke Shidratul Muntaha saat mengalami kesedihan pasca wafatnya istri tercinta, Siti Khadijah, dan paman yang ia sayangi, Abu Thalib. Peristiwa itu dicatat sebagai tahun kesedihan. Tapi setelah bermi’raj, Nabi kembali optimistis.

"Mari kita ambil pelajaran berharga ini. Sebagai bangsa kita tidak boleh terus berduka akibat pandemi Covid-19. Kesedihan bisa diganti kebahagiaan asalkan kita optimis, mau bekerja, seperti yang dialami Nabi usai bermi’raj," tandas Wakil Sekretaris Dewan Penasihat PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Baca juga : Orang Muda Ganjar Batubara Ajarkan Masyarakat Desa Untuk Beradaptasi Dengan Era Digital

Pesan moral ketiga, Ahmad Basarah mengingatkan bahwa makna etimologis ‘’Shidratul Muntaha’’ dalam Al-Quran surat Al-Najm ayat 14 adalah ‘’Pohon Penghabisan’’. Kata pohon dalam Bahasa Arab juga disebut ‘’syajarah’’, yang dipakai untuk memaknai kata sejarah dalam makna histori.

Itu artinya, setiap kali memperingati peristiwa Isra dan Miraj, umat Islam diminta untuk merenungkan sejarah, sejarah bangsa, sebagaimana Rasulullah takjub melihat Shidratul Muntaha atau pohon kehidupan bangsa-bangsa sejak masa lalu sampai masa mendatang.

"Di sinilah kita menjadi paham mengapa Bung Karno pada pidato terakhir HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1966 mengingatkan kita semua agar tidak melupakan sejarah bangsa kita sendiri, yang beliau sebut Jas Merah atau jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," jelas Ahmad Basarah. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.