Dark/Light Mode

Legislator PKS Puji PLN Ubah Meteran Listrik Konvensional Jadi Digital

Kamis, 6 Juli 2023 09:49 WIB
PLN ubah meteran listrik konvensional menjadi digital
PLN ubah meteran listrik konvensional menjadi digital

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto mengapresiasi inovasi penggunaan Smart Smart Meter AMI atau Advanced Metering Infrastructure (AMI) oleh PLN. Di mana meteran listrik konvesional yang terpasang di banyak rumah tangga akan diubah menjadi meteran digital.

Smart Meter AMI merupakan meteran digital yang akan menggantikan meteran konvesional, sebagai upaya transformasi layanan kelistrikan digital dari PLN.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Dirut PLN dengan Komisi VII DPR yang dilaksanakan pada Rabu (5/7) dijelaskan AMI akan mempermudah pengukuran penggunaan listrik konsumen. Melalui pengukuran konsumsi listrik yang akurat, otomatis, dan realtime monitoring, akan meminimalisir potensi kesalahan pencatatan akibat human error, mencegah kecurangan transaksi listrik, serta manajemen demand yang lebih efisien.

Lalu, pelanggan tidak dirugikan lagi karena kesalahan pencatatan, gangguan dapat terdeteksi lebih dini, serta recovery dan pelayanan yang lebih cepat.

Baca juga : Nilai Pakai Tinggi, Penjualan Kendaraan Listrik Naik 2 Kali Lipat Di Tokopedia

Terkait implementasi AMI ke rumah tangga, PLN menargetkan 1,2 juta pelanggan secara nasional yang dibagi dalam beberapa klaster pemasnangan. 

Rofik mengapresiasi inovasi dari PLN yang disampaikan pada RDP tersebut, karena melalui AMI, akan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik oleh masyarakat.

“Penggunaan Smart Meter AMI untuk mengefisiensikan penggunaan energi listrik oleh pelanggan,” ujar Rofik, Kamis (6/7)

Namun demikian, Rofik meminta agar pada proses perubahan meteran konvensional menjadi meteran digital dilakukan secara transparan dan tidak ada penyelewengan penggunaan anggaran baik dari PLN maupun pihak terkait.

Baca juga : Indonesia Bisa Pimpin ASEAN Optimalkan Potensi Ekonomi Digital

“Saya meminta semua proses pengadaan peralatan dan implementasinya di lapangan dilakukan secara transparan agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran di PLN,” pintahnya.

Rofik juga meminta kepada PLN agar mensosialisasikan terlebih dahulu kebijakan ini kepada masyarakat luas agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam implementasi inovasi ini, serta masyarakat mengetahui manfaat dari penerapan meteran digital ini di rumah mereka.

Eks pegawai birokrat ini berharap implementasi inovasi tidak memungut biaya sama sekali kepada masyarakat, sehingga tidak memberatkan masyarakat kecil terutama pedesaan yang sampai saat ini masih belum memiliki meteran listrik sebagaimana mestinya. 

“Saya juga meminta PLN melakukan sosialisasi program ini dengan baik agar masyarakat mengetahui manfaat dari sistem tersebut, terutama pemasangan yang dilakukan dengan gratis, tanpa ada biaya sama sekali dari pelanggan,” tegas Rofik.

Baca juga : Transformasi Sukses, PLN Raih Penjualan Listrik Rp 311,1 Triliun Di 2022

Selain itu, Rofik juga menanyakan bagaimana nasib pekerja pencatat meteran PLN yang berjumlah sekitar 60 ribu pegawai. 

Rofik meminta PLN untuk menyiapkan rencana pengkaryaan ribuan pegawai tersebut.

“Program AMI dilaksanakan dalam kurun waktu 10 tahun dari sekarang. PLN harus menyiapkan mitigasi bagi karir 60 ribu pekerja pencatat meteran, jangan sampai terjadi lay off besar-besaran yang merugikan karyawan PLN. Perlu adanya persiapan dari sekarang, mau dikemanakan 60 ribu karyawan tersebut,” kata Rofik.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.