Dark/Light Mode

Soal Toilet Gender Netral, Komisi X Minta Semua Sekolah Internasional Diperiksa

Rabu, 9 Agustus 2023 15:57 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Ist)
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mencuatnya kasus adanya toilet gender netral di salah satu sekolah internasional di Jakarta memicu keprihatinan banyak kalangan. Termasuk, DPR. 

DPR meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bergerak cepat memeriksa semua sekolah internasional yang ada di Indonesia.

“Sebagai sebuah bangsa kita meyakini jika Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) merupakan bentuk penyimpangan yang harus dicegah. Adanya toilet dengan gender netral di sebuah lembaga pendidikan menjadi indikator bahwa kampanye LGBT telah masuk ke sekolah di tanah air. Kami berharap Kemendikbudristek bergerak cepat,” tegas Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Rabu (9/8).

Sebelumnya, presenter dan selebrita ternama Daniel Mananta mengaku syok saat menemukan sekolah dasar internasional di Jakarta sudah mulai memperkenalkan konsep LGBTQ untuk anak-anak.

Baca juga : Sekolah Indonesia Dan Australia Bersinergi

Hal itu dia ceritakan di akun Instagram tentanganakofficial. Mantan VJ MTV menemukan tiga jenis toilet atau WC yakni untuk laki, perempuan, dan gender netral.

Huda mengatakan, kampanye LGBT saat ini begitu marak. Mereka menggunakan berbagai media untuk menyuarakan kebebasan bagi pelakunya mulai dari film, musik, hingga wacana dan diskursus pelajaran di sekolah-sekolah.

“Dengan dalih hak asasi manusia mereka secara agresif mengkampanyekan kebebasan perilaku menyimpang yang jelas bertentangan dengan keyakinan dan budaya kita,” sesalnya.

Meskipun di banyak negara LGBT ini mendapat tantangan, kata Huda para aktivis gerakan ini tak kunjung surut.

Baca juga : Sultra Punya Perpustakaan Bertaraf Internasional, Ini Pesan Perpusnas

Dia mengingatkan rencana pertemuan komunitas LGBT Asean dalam ajang ASEAN Queer Advocay Week (AQAW) di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Adanya rencana AQAW di Jakarta menunjukkan jika gerakan mendukung komunitas LGBT di Indonesia tetap berlangsung,” ingat Huda.

Politisi PKB ini menilai, adanya sekolah yang menyediakan toilet gender netral menunjukkan jika ada pengelola yang memandang jika LGBT merupakan suatu kewajaran.

Situasi ini tentu meresahkan karena secara tidak langsung mengenalkan kepada peserta didik jika wajar saja ketika memilih menjadi bagian dari LGBT.

Baca juga : Anggota Komisi V DPR Mulai Diperiksa KPK

"Kami mendapat informasi jika Kemendikbudristek dan Disdik Provinsi Jakarta telah menurunkan tim untuk mengecek kebenaran informasi yang disampaikan Daniel Mananta. Kami mendorong agar dilakukan evaluasi besar-besaran terkait kurikulum pelajaran yang disampaikan di seluruh sekolah internasional yang ada di Tanah Air,” tegas Huda lagi.

Huda mengatakan, evaluasi secara menyeluruh sekolah internasional di Tanah Air ini penting agar mereka tetap sesuai dengan koridor penyelenggaraan pendidikan yakni UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Menurutnya, dalam UU 20/2003 jelas disebutkan, jika tujuan pendidikan adalah agar peserta didik mampu mengembangkan potensi sehingga menjadi individu yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan terampil.

“Jadi meskipun sekolah internasional, namun mereka tetap harus tunduk dengan UU Sisdiknas. Toh banyak juga warga negara Indonesia yang menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah internasional. Jadi evaluasi secara menyeluruh terhadap pola didik mereka juga cukup penting,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.