Dark/Light Mode

Bamsoet Gelar Wayang Kulit 'Semar Boyong' Peringati HUT ke-78 MPR

Sabtu, 26 Agustus 2023 11:13 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, dalam melaksanakan tugas konstitusional MPR, khususnya dalam membangun wawasan kebangsaan, program-program MPR harus lebih membumi. Pemilihan seni budaya, semisal wayang, sebagai salah satu metode pemasyarakatan nilai-nilai kebangsaan, tidak hanya dipertimbangkan dari sisi daya jangkau audiens yang sangat luas, tetapi juga dari banyaknya nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

"Kita bersyukur, Pemerintah memiliki sikap keberpihakan dan kepedulian yang sama untuk melestarikan kesenian wayang kulit. Melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018, Presiden Joko Widodo bahkan telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Bahkan di level internasional, UNESCO sejak 7 November 2003 telah menetapkan wayang kulit sebagai mahakarya kebudayaan di bidang cerita narasi, serta warisan budaya yang indah dan bernilai tinggi," ujar Bamsoet, saat membuka Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Peringatan dan Tasyakuran Hari Jadi ke-78 MPR, menampilkan kisah 'Semar Boyong' semalam suntuk oleh Dalang Ki Purbo Asmoro di Komplek Parlemen, Jumat malam (25/8).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kisah 'Semar Boyong' menggambarkan ketika dunia terguncang huru-hara, kedamaian terkoyak oleh nafsu angkara, sosok Semar kemudian mengemuka. Semar yang kharismatik dan bersahaja, dipandang sebagai tokoh kunci yang akan menghadirkan kedamaian.

Baca juga : Gus Nusantara Ganjar Ngaji Bareng Lintas Komunitas, Dari Mobil Hingga Pecinta Hewan

"Kisah Semar Boyong adalah satir kehidupan, betapa keteladanan yang disimbolkan oleh sosok Semar, saat ini menjadi sebuah barang langka, sehingga harus diperebutkan," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menilai, secara kasat mata, Semar bukanlah sosok yang 'indah' dipandang mata. Sudah tua, tambun dan bungkuk lagi. Namun, jika dilihat lebih dalam, ternyata begitu banyak makna filosofis yang dapat digali dari penggambaran sosok Semar.

Rambut kuncung penuh uban, mencerminkan kematangan dan kedewasaan dalam pemikiran, sikap, dan perilaku. Mata yang sayu, adalah simbol kepekaan untuk menangkap keprihatinan dalam realitas sosial, serta empati terhadap penderitaan sesama. Hidung sunthi (membulat kecil) melambangkan ketajaman dalam mencium tanda-tanda zaman.

Baca juga : Latihan Persib Bernuansa HUT Ke-78 RI

"Anting cabe merah di telinga, mengisyaratkan kesediaan untuk mendengarkan masukan, nasehat, dan kritikan, meskipun itu terasa pedas. Mulut yang senantiasa tersenyum, mengandung makna bahwa Semar adalah sosok yang senantiasa berupaya untuk menghibur dan menggembirakan orang lain," urai Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menambahkan, pagelaran wayang adalah aktualisasi seni budaya yang syarat makna. Sebuah tontonan yang dapat dijadikan tuntunan. Dari penggambaran karakter dan narasi alur cerita yang disajikan, banyak benang merah yang dapat dipadankan relevansinya dan dirujuk kontekstualitasnya.

Misalnya, kata Bamsoet, dalam konteks kehidupan berbangsa, tidak lama lagi Indonesia melaksanakan pesta demokrasi, Pemilu 2024. Masyarakat dapat mengambil hikmah dari lakon Semar Boyong, bahwa permusuhan dan pertikaian, apa pun alasannya, tidak pernah menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan.

Baca juga : Gelar Fun Walk, BSI Maslahat Peringati Milad Ke-1

"Meskipun setiap menjelang Pemilu, suhu politik biasanya semakin memanas, kita tidak boleh menjadikan Pemilu 2024 sebagai arena permusuhan yang mengakibatkan perpecahan. Perbedaan pandangan dan pilihan politik, tidak boleh mencederai, apalagi merusak soliditas kebangsaan kita," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.