Dark/Light Mode

Nurhayati Minta BKKBN Maksimalkan Program Penurunan Kematian Ibu Dan Bayi

Kamis, 31 Agustus 2023 22:16 WIB
Anggota Komisi IX DPR, Nurhayati. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi IX DPR, Nurhayati. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan penelitian dari Universitas Airlangga, saat ini AKI masih berada di kisaran 305 dari 100.000 kelahiran hidup.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR Nurhayati mempertanyakan tugas Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam mencapai target tahun ini saat Rapat Dengar Pendapat Komisi IX, Kamis (31/8).

"Hingga saat ini, AKI belum mencapai target yang ditentukan yakni 183 dari 100.000 kelahiran hidup," kata Nurhayati.

Baca juga : Lanjutkan Program Langit Biru, Pertamina Kembangkan BBM Ramah Lingkungan

Kepada BKKBN, Nurhayati lantas meminta agar disajikan data AKI, Angka Kematian Bayi (AKB), Prevalensi Stunting sejak tahun 2020 hingga tahun 2023.

Penyajian data ini, kata Nurhayati, dilakukan agar para wakil rakyat bisa mengukur realisasi target yang ada di RPJMN.

"Termasuk kami juga meminta target penurunan AKI, AKB dan Stunting di Tahun 2024," tandasnya.

Baca juga : Berdayakan Lansia Di Pancoran, Sandiaga Gulirkan Program Juragan Lele Dan Lalap

Nurhayati menambahkan baik AKI, AKB dan stunting perlu mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah. Sebab, hal ini berkaitan dengan nyawa manusia dan juga nasib masa depan penerus bangsa Indonesia.

"Tiga masalah tersebut saya kira menjadi perhatian serius dari publik, dan bahkan hampir seluruh pemerintah daerah saat ini sedang berlomba menurunkan AKI, AKB dan stunting," ucap legislator Dapil Jawa Barat XI meliputi Kota/Kab Tasikmalaya dan Garut itu.

Politisi PPP itu berharap, dengan adanya program yang baik dan direncanakan dengan maksimal, maka penurunan angka stunting, AKI dan AKB di Indonesia bisa berjalan sesuai dengan target nasional.

Baca juga : Indonesia, Malaysia, Thailand Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal

"Tentu kami di DPR RI akan terus mengawal masalah ini," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.