Dark/Light Mode

Penghuni Baru Senayan

Farah Puteri Nahlia: Kalau Lakukan Sesuatu Jangan Setengah-setengah

Rabu, 9 Oktober 2019 10:19 WIB
Farah Puteri Nahlia. (Foto: FB@farahputerinahlia).
Farah Puteri Nahlia. (Foto: FB@farahputerinahlia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengalaman  advokasi dan organisasi mengantarkan politisi milenial Partai Amanat Nasional (PAN), Farah Putri Nahlia ke Senayan.

Meski tak berasal dari dinasti keluarga politisi, kepala daerah, atau tokoh masyarakat, Farah sukses melenggang ke DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) IX, meliputi Kabupaten Subang, Majalengka, Sumedang.

“Ketertarikan saya (terhadap politik), tidak ada dorongan dari luar. Saya ingin bekerja di pemerintahan, memang passion saya di sana.

Saat kuliah, saya ambil jurusan politik dan hubungan internasional. Jadi, memang ada rencana mau kerja di pemerintahan,” ujar Farah saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Dedi Mulyadi : Beri Sanksi Perusak Sungai

Meski tak memiliki trah politik dan pengalaman, perolehan suara Farah di dapil Jawa Jabar IX sangat mengejutkan.

Satu tahun melakukan sosialisasi di tiga kabupaten, ia berhasil meraih suara tertinggi sebesar 113.263 suara, menggungguli dua politisi senior yang menjadi pesaingnya, TB Hasanudin dari PDIP dan KH Maman Imanulhaq dari PKB.

“Jujur, saya enggak nyangka. Saya memang ada target lolos, tapi tidak dengan raihan suara sebanyak itu,” kata Farah dengan wajah berbinar.

Lebih lanjut, Farah menuturkan, berbagai kegiatan organisasi dan advokasi yang ia lakukan sejak pendidikan di tingkat sekolah menengah.

Baca juga : Puteri Aneta Komarudin Siapkan Agenda Besar Berantas Rente

Dirinya pernah bergabung dengan habitat for humanity Indonesia, Non Government Organization (NGO), yang membantu masyarakat kurang mampu untuk memiliki tempat tinggal.

“Kami langsung ke lapangan, bangun rumahnya. Sekolah saya juga mewajibkan melakukan aksi nyata untuk membantu mereka yang kurang mampu. Kemudian, saya juga sempat magang di Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Kerjasama Multilateral bagian hak sipil dan politik,” urai dia.

Soal pilihan jadi politisi melalui PAN, ia menyebut, keluarga besarnya banyak aktif di Muhammadiyah. Karena itu, dirinya mempunyai ikatan emosional dengan partai berlambang Matahari Putih itu.

“Kalau orang tua, sama sekali lepas tangan. Dukungan orang tua cuma satu, kalau melakukan sesuatu jangan setengahsetengah. Saya ketemu bapak di rumah, ya sebagai bapak. Nggak pernah bawa kerjaan ke rumah,” imbuhnya.

Baca juga : Peringati Hari Pelanggan Nasional, Manajemen Pertamina MOR VI Kalimantan Sapa Pelanggan

Lewat rumah aspirasi yang dibentuknya bersama para relawan, ia berjanji akan mem bantu apa yang dibutuhkan konstitutennya dalam lima tahun ke depan.

Saat ini, ungkap dia, masyarakat di dapilnya membutuh akses lapangan kerja, serta peningkatan kreativitas agar usaha dan kreasi mereka bisa mendapatkan pasar lebih baik.

“Jadi, saya tidak menjanjikan untuk membangun masjid atau jalan. Itu sangat impossible buat saya,” ujarnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.