Dark/Light Mode

Lahan Produktif Di Jawa Makin Sempit

Program Food Estate Tidak Boleh Terhenti

Rabu, 20 Desember 2023 07:20 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR Budhy Setiawan. (Foto: Dok. DPR RI)
Wakil Ketua Komisi IV DPR Budhy Setiawan. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Sementara, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan Fadjry Djufry mengungkapkan, pertanaman jagung di lahan Food Estate Gunung Mas, Kalteng, tumbuh subur. Jagung ditanam langsung di tanah, bukan dalam polybag yang tanahnya didatangkan dari daerah lain.

“Pertanaman di polybag itu hanya sewaktu percobaan dan awal penanaman untuk menge­tahui kesesuaian varietas ­jagung yang sesuai atau cocok di kondisi lahan dan iklim daerah tersebut. Itu jumlahnya beberapa lajur saja. Sekarang 4 hektare sudah ditanam di lahan,” tegas Fadjry.

Baca juga : Kementan Gelar Gerakan Tanam Padi, Pacu Akselerasi Food Estate Kalteng

Dia bilang, pengembangan Food Estate Gunung Mas ini merupakan kolaborasi ­antara Kementan dan Kemenhan ­untuk menciptakan lumbung atau cadangan pangan nasional ke depan. Luas lahan food estate Gunung Mas mencapai 600 hektare. Pengembangan dan penanaman jagung dilakukan secara berkelanjutan dengan penerapan teknologi dan inovasi pertanian serta pelibatan sumber daya manusia pertanian yang mumpuni.

“Saat ini kondisi pertanaman jagung sudah on progress. Tanaman jagung ini sudah tumbuh lebih dari dua meter tingginya. Sangat bagus pertumbuhannya. Potensi hasil panenya pun sangat tinggi. Hal ini terlihat dari daun dan batang yang tumbuh sesuai dengan kondisi pertanaman di Kalimantan,” katanya.

Baca juga : Prabowo-Gibran Akan Sempurnakan Food Estate Lewat Lumbung Pangan

Pemerintah dengan dukungan stakeholders segera bisa me­nangani pengembangan food estate ini secara optimal. Food Estate Gunung Mas ini merupa­kan kegiatan ekstensifikasi atau perluasan lahan baru yang dikelola dengan teknologi pertanian modern khususnya mekanisasi. Seperti di negara Taiwan, Jepang dan seterusnya.

“Luas lahan Food Estate ­Gunung Mas ini kan 600 hektare, artinya luasnya terlalu kecil ­untuk kita ributkan dan dipolemikkan kalau kita ban­dingkan luas lahan baku kita secara nasio­nal 7,4 juta hektare. Itu hanya 0,008 persen. Kami opti­mistis, enam bulan ke depan masalah ini selesai,” tandasnya.

Baca juga : Mentan Genjot Produktivitas Semen Beku Tingkatkan Populasi Ternak

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 20/12/2023 dengan judul Lahan Produktif Di Jawa Makin Sempit, Program Food Estate Tidak Boleh Terhenti

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.