Dark/Light Mode

Demokrat Prihatin, Nilai PISA Indonesia Turun, Literasi Juga Masih Rendah

Selasa, 3 Desember 2019 23:31 WIB
Debby Kurniawan (Foto: Istimewa)
Debby Kurniawan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil Programme for International Student Assesment (PISA) 2018 baru saja diliris. Hasilnya, posisi Indonesia masih sangat rendah. Ada di urutan 72. Kondisi ini membuat Anggota Komisi X DPR, Debby Kurniawan, prihatin.

"Peringkat kita (Indonesia) masih di 72. Ini menunjukkan tingkat literasi kita masih rendah," ujar politisi muda Partai Demorkat ini, di Jakarta, Selasa (3/12).

Ia mengatakan, hasil PISA 2018 jauh lebih rendah dari 2015. Saat itu, Indonesia menempati peringkat 63. Hasil ini menunjukkan sistem pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran.

Baca juga : Hajar Thailand 17-12, Polo Air Indonesia di Puncak Klasemen

"Semestinya perencanaan pendidikan baik tentu hasilnya akan maksimal. Kalau sekarang PISA saja peringkatnya turun, ini perlu dipertanyakan. Ada apa dengan sistem pendidikan kita?" ucapnya.

Data dari hasil PISA 2018 menunjukkan, nilai membaca Indonesia sebesar 371, matematika 379, dan nilai sains 396. Sementara, pada 2015, nilai membaca mencapai 403, matematika 397, dan nilai sains 386.

"Literasi dasar membaca kita sangat rendah. Malah mengalami penurunan. Ini jelas pekerjaan rumah (PR) untuk Menteri Nadiem (Mendikbud Nadiem Makarim)," katanya.

Baca juga : Kementerian Luar Negeri Sosialisasi Polugri Kepada Akademisi di Pekanbaru

Debby meminta, Kemdikbud terus meningkat kualitas pendidikan. Apalagi tingkat membaca masih 30 persen, matematika baru 29  persen, dan kemampuan sains baru 40 persen.

"Harus ada perubahan pada sistem pembelajaran kita dari berbasis kertas ke komputer. Tuntutan era revolusi industri 4.0 kita juga harus didukung dengan literasi membaca yang baik. Tanpa itu mustahil kita bisa menguasai IPTEK," bebernya.

Ia menilai, rendahnya tingkat literasi di Indonesia dikarenakan banyak hal. Salah satunya adalah penggunaan teknologi yang kurang bijaksana. Tentu, pemerintah harus bisa menyadarkan masyarakat tentang melek teknologi yang baik.

Baca juga : Bamsoet Harap Kerja Sama Indonesia-Rusia Terus Ditingkatkan

Lebih jauh dia menjelaskan, tingkat literasi membaca sangat memengaruhi tingkat perekonomian suatu negara. Hingga saat ini Indonesia masih belum bisa menciptakan anak-anak yang kritis dan analitis. 

"Kita akan minta Kemendikbud mengevaluasi lagi sistem pendidikan kita. Kan anggaran pendidikan kita besar. Selama ini sejumlah program untuk peningkatan SDM  guru dan infrastruktur sudah ditingkatkan," terangnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.