Dark/Light Mode

Aktivis Minta Rapid Test Anggota DPR Dibatalkan

Selasa, 24 Maret 2020 18:35 WIB
Anggota DPR mengikuti rapat paripurna di gedung parlemen.
Anggota DPR mengikuti rapat paripurna di gedung parlemen.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah aktivis dari Gerakan Indonesia Adil dan Demokratis (GIAD) mendesak pembatalan program rapid test corona anggota DPR beserta keluarganya. 

Adapun aktivis yang tergabung dalam GIAD, di antaranya Arif Susanto, Jeirry Sumampow, Badi'ul Hadi, Kaka Suminta, Alwan Riantobi, Yusfitriadi, Lucius Karus, dan Ray Rangkuti. 

Aktivis GIAD, Ray Rangkuti menilai, rapid test untuk seluruh anggota DPR beserta keluarganya ini sebagai langkah yang berlebihan. 

Baca juga : HNW Tolak Rapid Test bagi Anggota DPR, Minta Dialihkan untuk Rakyat

Soalnya, anggota DPR ini juga tidak menunjukkan gejala terpapar virus bernama ilmiah covid-19 itu. 

"Mereka hanya dikejar oleh rasa takut yang keterlaluan. Kalau-kalau virus mematikan itu sudah merasuki raganya," ujar Ray dalam siaran pers yang diterima RMCo.id, Selasa (24/03). 

Ray mengingatkan, rapid test ini harusnya diprioritaskan bagi warga yang sudah menyandang status ODP dan PDP. Atau, bagi orang yang menunjukkan gejala. 

Baca juga : Kenapa DPR Didahulukan?

Saat ini, masyarakat, khususnya mereka yang berada di zona merah covid-19, belum terlayani dengan semestinya. Kini, mereka melihat dengan mata telanjang, para wakil rakyat seperti diutamakan dalam pelayanan ini. Ini menambah luka masyarakat. 

"Tentu saja, info ini membuat kita miris, dan bahkan jengkel. Sebab, di tengah situasi serba minim yang kita hadapi, termasuk kelangkaan alat medis bahkan untuk petugas medis sendiri, Anggota DPR beserta keluarga justru ingin diistimewakan. Pengistimewaan ini menambah luka warga masyarakat kita," sesal Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) itu. 

Ray pun tak habis pikir dengan pola pikir para wakil rakyat itu. Di tengah banyak elemen masyarakat menggalang solidaritas krisis corona untuk menambal kekurangan-kekurangan itu, DPR bisa mendapatkan fasilitas rapid test. 

Baca juga : Mau Rapid Test, Harusnya DPR Dahulukan Rakyat

"Entah bagaimana cara berpikir anggota DPR. Tiba-tiba mendapatkan fasilitas rapid test di saat banyak kebutuhan mendasar baik untuk petugas medis maupun masyarakat umum belum terpenuhi," tuturnya, heran.

Jika ada anggota DPR yang mengalami gejala terpapar Virus Corona, maka sebaiknya berinisiatif sesuai dengan petunjuk protokol penanganan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah. 

"Mereka bisa menjangkau pusat pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah," saran Ray. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.