Dark/Light Mode

Jubir Pemerintah: Vaksin Corona Belum Ditemukan

Kamis, 19 Maret 2020 19:32 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengingatkan pentingnya upaya pencegahan meluasnya wabah virus yang dikenal dengan Covid-19 itu. Sebab, saat ini, belum ditemukan obat dan vaksin yang definitif. 

"Upaya untuk menghentikan penyebaran ini menjadi lebih penting bagi kita dibandingkan sekadar menunggu ditemukannya obat dan vaksin yang definitif," ujar Yuri, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (19/03). 

Yuri menuturkan, beberapa negara memang sudah melaksanakan uji coba. Misalnya, China dengan Chloroquine Phosphate yang biasa digunakan sebagai obat antimalaria. Lalu, Yuri juga mencontohkan Thailand yang melakukan uji coba dengan antiretroviral (ARV) yang merupakan obat HIV/AIDS. 

"Semuanya memang memberikan gambaran-gambaran yang baik, tetapi masih belum menjadi suatu standar dunia. Oleh karena itu, sampai dengan saat ini secara definitif drug of choice obat yang pilihan untuk Covid-19 ini belum dikatakan, demikian untuk vaksin masih belum didapatkan," bebernya. 

Baca juga : HNW Minta Pemerintah Usut Tuntas Lolosnya 49 TKA China di Sultra

Selama ini, sebagian besar kasus yang sembuh dari serangan virus corona, kata Yuri, didominasi oleh faktor imunologi yang sangat baik dari pasien. Faktor inilah yang menentukan kesembuhan. 

Karena itulah, upaya pencegahan lebih dikedepankan saat ini. Yuri pun mengingatkan, pemerintah sudah membuat kebijakan untuk mencegah penyebaran virus asal Wuhan, China itu. 

Pertama, social distancing alias menjaga jarak. Dia menyebut, penularan dari Covid-19 ini melalui droplet alias percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran napas seseorang yang sakit. 

Percikan keluar saat dia batuk dan bersin. 

Baca juga : Jokowi Minta Gugus Tugas Corona Segera Lakukan Rapid Test

"Karena itu, yang pertama, untuk siapapun yang batuk, siapapun yang sedang menderita penyakit influenza, untuk menggunakan masker. Ini tujuannya untuk membatasi percikan droplet dari yang bersangkutan ke sekitarnya," beber Yuri. 

Kemudian, mengatur jarak antar orang agar kemungkinan untuk tertular penyakit ini bisa menjadi rendah. Minimal satu meter. 

Karena itu, pertemuan-pertemuan dengan jumlah yang besar, dan memungkinkan terjadinya penumpukan orang, dengan social distancing dengan jarak kurang dari satu meter lebih baik tidak dilaksanakan. 

"Ini adalah upaya yang sangat efektif untuk mengurangi sebaran, oleh karena itu social distancing harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya. 

Baca juga : Baznas Sterilkan 3 Sekolah Di Jakarta

Kemudian, Yuri mengingatkan penerapan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan  menggunakan sabun pada air yang mengalir. 

"Ini adalah gerakan-gerakan yang saat ini semestinya harus mulai kita budayakan, bukan hanya kita sosialisasikan tapi kita budayakan, dan ini akan sangat bagus untuk bagaimana secara komunal, secara kelompok, secara masyarakat bisa mengendalikan penyakit ini," imbau Yuri. 

Pemerintah, lanjut Yuri, aka  melakukan pencarian orang yang mengidap penyakit ini agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat. Pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan pemeriksaan secara massal atau screening massal terhadap Covid-19. "Sekarang sedang kita persiapkan secara keseluruhan," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.