Dark/Light Mode

Kenapa DPR Didahulukan?

Selasa, 24 Maret 2020 04:37 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebaiknya anggota DPR tahu dirilah. Jangan dulu melakukan tes Corona. Bukannya tidak boleh. Boleh. Tapi, alangkah elok kalau tenaga medis, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang didahulukan.

Rakyat tahu, bahwa anggota DPR mewakili rakyat. Tapi, kali ini, jangan dululah “mewakili rakyat” untuk melakukan tes Corona. Masih banyak yang lebih membutuhkan.

Rencana tes Corona terhadap anggota DPR disampaikan Sekjen DPR Indra Iskandar, kemarin. Bukan hanya 575 anggota DPR yang dites. Keluarganya, pembantunya, sopirnya, juga ikut dites. Jumlahnya lebih dari 2.000. Tes rencananya dilakukan dua hari lagi, Kamis atau Jumat.

Baca juga : Istilah Corona, Jangan Sulit-sulit

Rencana ini memang terdengar kurang pantas. Karena, saat ini, banyak tenaga medis yang berada di garis depan, sedang menunggu “bantuan” alat pelindung diri. Menunggu masker dan baju hazmat. Bahkan, di antara mereka, sudah ada beberapa yang gugur.

Karena kekurangan, ada yang menjahit sendiri pakai plastik jas hujan. Mereka pun rela menahan makan dan minum selama beberapa jam saat bertugas. Karena, kalau membuka pakaian hazmat (hazardous materials) mereka tak akan memakainya lagi. Pakaian itu langsung dimusnahkan. Mereka “ëman-eman” karena harganya mahal.

Alat Pelindung Diri (ADP) memang  kurang. Kenapa kurang? Antara lain, karena anggarannya kurang. Kenapa? Karena belum maksimal. Kenapa? Salah satunya, karena korupsi.

Baca juga : Corona, Kita Dapat Apa?

Ketika menghadapi kondisi seperti inilah kita merasakan bahwa KPK memang sangat dibutuhkan. Yang menyedihkan, DPR justru merevisi UU KPK, yang oleh banyak pihak dinilai justru melemahkan KPK serta melemahkan pemberantasan korupsi.

Di tengah kondisi yang sangat memprihatinkan ini, “tiba-tiba” kita mendengar kabar bahwa  anggota DPR akan melakukan tes Corona. Banyak yang protes karena dinilai kurang pantas. Banyak yang lebih butuh.

Protes bukan hanya soal tes Corona. DPR dan parpol juga dikritik karena terlihat lebih sigap membagikan kaos saat kampanye dibanding berbagi di saat rakyat diserang Corona.

Baca juga : Panik dan Waspada, Siapkan Payung

Bahkan, di tengah pandemi  Corona ini, ada anggota DPR yang memamerkan acara liburan di luar negeri bersama keluarganya. Bukannya tidak boleh. Boleh-boleh saja. Tapi lihat situasi dan kondisi. Apalagi sebagai anggota DPR yang terhormat yang mewakili seluruh lapisan masyarakat.

Sungguh sangat menyedihkan, walau tidak mengejutkan. Ya… begitulah.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.