Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Catatan Bambang Soesatyo
Memahami Kerusakan dan Perkuat Optimisme
Selasa, 24 Maret 2020 19:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masih berselimut gelisah dan cemas oleh pandemi Virus Corona, masyarakat jangan lagi diteror dengan dramatisasi atas fakta memburuknya kinerja perekonomian negara. Sebaliknya, optimisme bersama harus dibangun dan terus diperkuat dengan keyakinan bahwa masa-masa sulit seperti sekarang akan bisa dilalui pada waktunya.
Tidak hanya masyarakat Indonesia, komunitas global pun tahu dan sedang merasakan ragam kerusakan akibat wabah Virus Corona (nCoV-19) yang telah berstatus pandemi global itu. Semua orang, di mana pun di dunia ini, merasa takut. Hingga pekan kedua Maret 2020, wabah nCoV-19 penyebab sakit Covid-19 telah mewabah di 160 negara. Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 diperkirakan 250 ribu orang. Jumlah yang meninggal mencapai lebih dari 10.000 pasien. Sementara ini, Italia tercatat sebagai negara dengan jumlah pasien meninggal tertinggi, mencapai 3.405 pasien per Kamis (19/3).
Baca juga : Cegah Corona, AP II Perbanyak Tempat Cuci Tangan dan Perluas Penyemprotan Disinfektan
Di Indonesia pun, jumlah pasien positif Covid 19 terus bertambah. Sebagaimana data resmi pemerintah, disebutkan bahwa sejak Jumat (20/3) hingga Sabtu (21/3) siang, ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 81 orang. Dengan begitu, total pasien Covid-19 pada hari itu bertambah pula menjadi 450 pasien dan tersebar di 16 provinsi. Untuk memperkecil akses penularan, beberapa provinsi dan kota sudah meningkatkan pembatasan mobilitas bagi warga. Tidak hanya meliburkan sekolah, pemerintah provinsi DKI Jakarta bahkan meminta perusahaan menutup kantor dan membiarkan karyawan bekerja di rumah. Juga meniadakan sementara ibadah bersama di rumah-rumah ibadah.
Tidak kurang dari Sembilan daerah sudah menetapkan darurat Corona. Melengkapi dan memperkuat inisiatif sejumlah pemerintah daerah itu, Kepolisian RI pun mengeluarkan maklumat. Dalam maklumat itu, Polri mengimbau agar kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, baik di tempat umum maupun di lingkungan sendiri, untuk sementara ini ditiadakan. Maklumat dengan kode Mak/2/III/2020 ini ditandatangani Kapolri Jenderal Idham Azis Idham pada Kamis (19/3). Negara tampak telah all out mereduksi dampak wabah nCov-19. Selain menyiapkan obat avigan dan Klorokuin untuk pasien Covid-19, juga menyemprot cairan disinfektan di lima wilayah kota Provinsi DKI Jakarta, serta menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta menjadi rumah sakit darurat dan rumah isolasi pasien.
Baca juga : Hasil Sidak Mentan Sembako Aman, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Negara lain, dan juga kota besar lain di berbagai belahan dunia, pun melakukan hal yang sama. Bahkan ada yang langkahnya terkesan cukup ekstrim. Misalnya di Amerika Serikat (AS). Setelah California, kota New York pun di-lockdown dalam upaya mengatasi pandemi nCoV-19. Di Inggris, opsi lockdown kota London terus dipertimbangkan sambil menunggu kepatuhan warga menerapkan kehati-hatian. Bahkan Pemerintah Prancis resmi mengisolasi negara itu. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengambil langkah lockdown untuk memutus rantai penyebaran virus corona di negara itu. Malaysia pun memilh lockdown.
Orang awam sekalipun tahu bahwa pembatasan mobilitas warga yang terus dieskalasi, apalagi sampai pada tahapan lockdown sebuah kota atau negara, akan menimbulkan kerusakan di sana sini, termasuk kerusakan di sektor ekonomi, seperti perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya. Produktivitas para pekerja menurun. Ada pabrik yang harus ditutup sementara sehingga volume produksi merosot. Permintaan melemah, mata rantai pasokan dan distribusi barang tidak lancar. Bahkan hingga potensi lonjakan harga dan panik beli. Lihat saja, beberapa saat setelah Malaysia di-lockdown, panic buying melanda kota Kuala Lumpur. Memang, dalam situasi seperti sekarang yang dihantui oleh ancaman tertular nCov-19 di ruang publik, sungguh tidak mudah mengelola dan menjaga ketertiban umum.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya