Dark/Light Mode

Jokowi Didesak Ambil Opsi Lockdown Di Wilayah Endemis

Kamis, 26 Maret 2020 13:22 WIB
Rofik Hananto
Rofik Hananto

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera yang dipimpin Sohibul Iman mulai was-was dengan meluasnya wabah corona. Apalagi korban yang tewas akibat sengatan virus covid-19 ini semakin banyak.

Untuk mencegah banyak korban, Jokowi diminta segera mempertimbangkan langkah lockdown mengingat wabah corona semakin meluas dan membuat masyarakat panik. Minimal lockdown di wilayah endemis.

Desakan itu disampaikan oleh Anggota DPR Fraksi PKS, Rofik Hananto menyikapi makin meluasnya wabah virus covid 19, yang menewaskan banyak korban.

Saat ini, jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19), bertambah menjadi 790 orang, pada Rabu (25/3). Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 58 orang.

Baca juga : Di Depan Anies, Tito: Lockdown Otoritas Pemerintah Pusat

Melihat kondisi tersebut, anak buah Sohibul Iman ini mengingatkan, pemerintah agar segera mempertimbangkan langkah lockdown.

“Saya meminta pemerintah segera mempertimbangkan langkah Lockdown, atau karantina wilayah, mengingat wabah virus corona semakin hari semakin meluas dan memakan banyak korban,” kata Rofik

Rofik melihat, penyebaran virus corona paling banyak dibawa oleh para pemudik yang kembali ke kampung halaman. Kondisi ini betul-betul mengerikan, daerah yang sebelumnya tidak ditemukan kasus positif corona, kini mulai ditemukan kasus positif, dan jumlahnya setiap hari semakin meningkat. 

“Apabila pemerintah lambat mengambil sikap, dikhawatirkan kondisi ini akan semakin buruk dan akan semakin sulit untuk dikendalikan,” kata Rofik seraya mengingatkan pemerintah untuk segera mengambil opsi lockdown

Baca juga : Jokowi Berharap Pilkada Serentak Berjalan Damai dan Demokratis

Saat ini, tambah Rofik, para tenaga medis sudah kewalahan menangani pasien corona. Dengan peralatan seadanya, mereka terus bekerja, dan bertambahnya pasien positif Covid-19 ini tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga medis dan peralatan yang memadai. 

“Ini semakin memperburuk keadaan. Para tenaga medis kita hari ini sudah mulai kewalahan menangani pasien Covid-19, apabila pemerintah tidak segera mengambil keputusan yang tepat, dikhawatirkan kondisi ini akan semakin buruk,” warningnya.

Menurutnya, langkah Lockdown telah dilakukan oleh beberapa negara seperti China, Italia, Inggris, Spanyol, Malaysia, dan beberapa negara lain. 

Saudi baru saja melakukan lockdown untuk Makkah, Madinah dan Riyadh. Amerika Serikat juga sudah melockdown SanFransisco. 

Baca juga : Jokowi Dijadwalkan Resmikan Pabrik Mobil Esemka Besok

Bahkan pemerintah India juga telah mengambil langkah lockdown menyeluruh, Penduduk India sebanyak 1,3 miliar jiwa menjalani karantia wilayah alau lockdown selama tiga pekan penuh, sebelumnya tercatat 519 kasus terkonfirmasi positif corona dan 10 diantaranya meningal dunia.

"Jangan sampai, atau makin terlambat. Segera tutup gerbang pintu masuk keluar wilayah-wilayah endemik Corona. Lockdown terbatas dan parsial. Utamakan keselamatan rakyat," pungkasnya.

Saat ini, jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona 790 orang pada Rabu (25/3). Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 58 orang, dan 31 orang sembuh.

Dari 790 kasus positif covid-19, sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dengan 709 kasus positif Banten 67 kasus, DKI Jakarta 463 Kasus, Jawa Barat 73 Kasus, Jawa Tengah 38 Kasus, DIY 17 Kasus dan Jawa Timur 51 Kasus. Terbesar di DKI Jakarta. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.