Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kuota Terbatas, MPR Minta Kemenaker Transparan Soal Kartu Prakerja

Senin, 13 April 2020 13:45 WIB
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mewanti-wanti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) transparan dalam pendaftaran Kartu Prakerja tahap pertama. Sebab, kuota hanya untuk 164.000, sementara yang membutuhkan pekerjaan mencapai jutaan orang.

Menurutnya, sejak pemerintah menetapkan social distancing akibat mewabahnya Covid-19, banyak perusahaan telah merumahkan, bahkan mem-PHK karyawannya.

Baca juga : Kereta Dipenuhi Pekerja, KCI Minta Pengusaha Taati PSBB

"Informasi yang berkembang tercatat 1,2 juta orang nganggur," ujar Lestari, di Jakarta, Senin (13/4).

Untuk itu, politikus Partai Nasdem itu minta pemerintah tidak membuat aturan yang menyulitkan. Jangan sampai masyarakat yang kehilangan pekerjaan frustrasi karena terbentur persyaratan yang tidak bisa mereka penuhi saat mendaftar Kartu Prakerja.

Baca juga : MPR Minta Pemerintah Segera Salurkan Bantuan ke Rakyat

Salah satu syaratnya disebutkan, yang boleh mendaftar adalah warga negara berusia 18 tahun ke atas. Rerie mempertanyakan batasan usia maksimal sampai berapa tahun. "Apakah mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun misalnya masih boleh mendaftar?" katanya.

"Kemudian, setelah mereka ikut pendidikan dan pelatihan, apakah pemerintah sudah mempersiapkan tindak lanjutnya. Misalnya kesempatan atau lowongan kerja buat mereka. Apakah pemerintah sudah punya data berapa banyak perusahaan yang siap menampung mereka? Jangan sampai setelah mendaftar dan ikut pelatihan, mereka kembali menjadi pengangguran," tambahnya.

Baca juga : BNI Jadi Bank Pembayar Insentif Kartu Prakerja

Dia juga mendorong agar para pendaftar juga perlu digali. Jangan sampai mereka mendaftar hanya untuk coba-coba. Setelah mereka lulus, siapa yang mengawasi dan menindaklanjuti. "Ini penting. Jangan sampai anggaran Rp 20 triliun yang disiapkan untuk program ini mubazir," imbuhnya.

Karena pendaftaran dilakukan secara online, anggota Dewan ini mengingatkan agar pemerintah juga menyiapkan infrastruktur, jaringan, sistem dan IT dengan baik. "Jangan sampai pendaftar terkendala karena infrastruktur onlinenya belum siap. Kita tidak ingin dengar program yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah malah memunculkan masalah baru," pungkas Rerie. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.