Dark/Light Mode

MPR Dukung Pejabat Negara Nggak Dapat THR

Rabu, 15 April 2020 16:36 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengapresiasi keputusan pemerintah yang tidak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2020 kepada Presiden, Wakil Presiden, Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, anggota MPR, DPR, DPD, dan kepala daerah serta pejabat negara lainnya.

Basarah menilai keputusan tersebut sudah tepat karena dilandasi nilai-nilai Pancasila. Terutama, sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Keputusan ini sudah tepat. Sekaligus merupakan perwujudan langsung dari sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam kondisi dan situasi seperti saat ini, para pejabat negara tentu harus menunjukkan empati, simpati dan tindakan nyata bagi rakyat," kata Basarah di Jakarta, Rabu (15/4).

Baca juga : Rupiah Menguat Lagi, Semoga Nggak Cepat Loyo

Menurut Basarah, dalam menghadapi pandemi Covid-19, seluruh stakeholder harus terus bergotong-royong, bahu-membahu untuk kepentingan rakyat. Apalagi, saat ini, beberapa daerah di tanah air telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang sudah pasti berdampak serius bagi kehidupan rakyat banyak.

"Dampak sosial dan ekonomi tentu saja tidak bisa terelakkan. Dalam situasi seperti ini, rasa kemanusiaan kita tidak boleh luntur. Semangat membantu dan berbagi harus terus hidup. Rakyat harus dipandu agar tidak panik," jelas Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut.

Basarah juga menyampaikan tindakan-tindakan nyata yang telah dilakukan MPR. Selain memberikan bantuan berupa masker dan sembako kepada para pengendara ojek online, pimpinan MPR juga telah meluncurkan program "MPR RI Peduli".

Baca juga : Belum Ajukan PSBB, Ganjar Ngarep Nggak Ada Warga Yang Mudik

Salah satu tindakan nyata mereka adalah bahwa pimpinan MPR sepakat mendonasikan gaji mereka dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

"Semua ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab konstitusional, tanggung jawab kemanusiaan sekaligus solidaritas dan gotong royong kemanusiaan dalam menghadapi pandemi global ini," kata mantan Sekjen Presidium GMNI Periode 1996-1999 itu.

Politikus PDIP itu juga mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, untuk mematuhi protokol kesehatan dan disiplin nasional, yang sudah dicanangkan dan diterapkan pemerintah.

Baca juga : Menkeu: Presiden, Wapres, Anggota DPR, dan Pejabat Negara Lainnya Nggak Dapat THR

Kepatuhan dan kedisiplinan menjadi kunci utama memutus mata rantai penularan Pandemi Covid-19.

"Hal paling penting adalah disiplin nasional. Disiplin dalam cuci tangan dengan sabun, disiplin menggunakan masker, disiplin tidak mudik lebaran, disiplin menjaga jarak dan senantiasa menyalakan jiwa kemanusiaan serta memperkuat spiritualitas. Insya Allah, kita bisa hadapi ujian ini," pungkas Basarah. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.