Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komisi X DPR Dorong Program Pendidikan Jarak Jauh

Sabtu, 2 Mei 2020 15:16 WIB
Ilustrasi pendidikan jarak jauh. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi pendidikan jarak jauh. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Zainuddin Maliki mendorong pemerintah memikirkan program berkelanjutan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dapat berlangsung lama seiring kebijakan belajar dari rumah di masa wabah Covid-19.

"Covid-19 ini membuat banyak hal berubah, termasuk dunia pendidikan. Kami desak menteri membuat pelatihan baru di tengah pandemi supaya kita bisa mengemas PJJ dengan benar," kata Zainuddin dalam diskusi daring di Hari Pendidikan Nasional yang dipantau dari Jakarta, Sabtu (2/5).

Baca juga : Deddy Sitorus: Opsi Rasional Selamatkan Garuda, Beri Pinjaman dari Bank BUMN

Zainuddin menambahkan sejumlah pihak memperkirakan pandemi Covid-19 Indonesia akan terus berlanjut. Jika bulan Juli wabah selesai tentu masih akan ada dampak ikutan yang memicu kegiatan PJJ terus dilakukan seiring upaya mencegah penularan virus corona jenis baru SARS-CoV-2.

"Apalagi kita estimasi bahwa Covid-19 ini akan terus berlanjut. Kalau Juli ini berakhir bahkan lebih cepat, tetapi pengalaman negara yang mulai berkurang Covid-nya, mereka tidak bisa langsung hidup normal. Mereka ada penggelembungan sosial, membatasi orang berkumpul, jaga jarak, pakai masker," ungkapnya.

Baca juga : Kaukus Pemuda DPR Ikut Bantu Suplai Kebutuhan APD Tenaga Medis Di Jakarta

Zainudin menambahkan pemerintah diminta untuk membuat program PJJ semakin jelas karena sistem pembelajaran tersebut diperkirakan akan tetap dibutuhkan sampai setidaknya akhir tahun.

Bersamaan dengan peringatan Hardiknas 2020, Zainuddin berharap sistem pendidikan di Indonesia tidak saklek dengan berbagai acuan standardisasi. Pendidikan ke depan harus berbasis kurikulum kehidupan yang berangkat dari imajinasi dan kreativitas sehingga mampu menghadapi berbagai persoalan.

Baca juga : Pendidikan Kena Imbas Corona, Pemerintah Jangan Ragu Kasih Stimulus

"Memperkaya anak-anak dengan imajinasi berpikir kreatif, kritis dan problem solving. Ini yang diperlukan manusia abad 21," pungkasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.