Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saat Pandemi Banyak Yang Unggah Gambar Makan Ubi

Legislator Sedih Pangan Lokal Dianggap Simbol Kemiskinan

Selasa, 19 Mei 2020 08:01 WIB
Saat Pandemi Banyak Yang Unggah Gambar Makan Ubi Legislator Sedih Pangan Lokal Dianggap Simbol Kemiskinan

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta prihatin pangan lokal seperti ketela (ubi jalar dan sejenisnya) kini mulai dilupakan masyarakat.

Yang lebih menyedihkan, makanan itu terkesan sebagai pangan yang tidak ada artinya dan melekat pada simbol kemiskinan.

Hal ini tidak lepas dari belum adanya kebijakan di sektor tanaman pangan yang menyentuh pada pangan lokal. Kebijakan yang diambil terlalu fokus kepada beras.

"Di saat Covid-19 ini banyak yang nge-share gambar ketela rebus diisi dengan kata-kata yang mengesankan kesedihan atau keterpaksaan. (Pangan) Ketela masih dianggap simbol kemiskinan,” kata Nyoman, kemarin.

Baca juga : DPR, KPU dan Tito Segera Bahas Kelanjutan Pilkada

Ketela di masyarakat umum, jelas politikus PDIP asal Bali ini, sering disebut sebagai ubi jalar. Banyak kalangan menyebut sebagai makanan kelas dua setelah beras. Padahal kualitas gizi ketela lebih baik dari beras.

"Ketela ini merupakan salah satu pengganti karbohidrat yang baik untuk tubuh. Selain mengandung karbohidrat yang tinggi, juga mengandung berbagai antioksidan dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nyoman membeberkan kandungan gizi ubi ketela ini. Dari berbagai sumber yang dibacanya, ubi ketela ini mengandung karbohidrat dan serat sebagai energi dan juga memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang sangat baik.

Serat pada ubi jalar membantu pencernaan agar mudah mengolahnya. Hal inilah yang menjadikan ubi ketela sebagai sumber energi yang baik untuk tubuh.

Baca juga : Gotong Royong Kunci Penyelesaian Pandemi Corona

“Selain itu, ketela atau ubi ketela ini dapat dijadikan sebagai pengganti nasi sehingga kita dapat kenyang lebih lama. Dalam 100 gram ketela mengandung 27 gram karbohidrat,” jelasnya.

Tidak hanya itu, sambung Nyoman, kandungan indeks glikemik dalam ubi ketela juga terbilang cukup rendah.

Indeks glikemik adalah satuan yang digunakan untuk menggambarkan kecepatan suatu zat makanan terutama karbohidrat untuk meningkatkan kadar gula darah.

Indeks glikemik ubi ketela ada di bawah 55 yang menunjukkan dia sangat baik dikonsumsi terutama bagi penderita diabetes.

Baca juga : Pemerintah Wajib Bongkar Mafia Pekerja Migran

“Memiliki berbagai macam mineral penting, ubi ketela mengandung berbagai mineral penting tubuh seperti, kalsium, natrium, fosfor, magnesium, dan kalium. Mineral-mineral ini berperan penting bagi tubuh yaitu untuk memperlancar aliran darah ke jantung. Kemudian mengandung vitamin A yang tinggi yang sangat baik untuk mata dan membantu pertumbuhan tubuh. Kaya akan asam amino yang dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh. Ketela pun baik untuk penderita diabetes karena dapat membentuk hormon seperti hormon insulin dan tiroid,” katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.