Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal UU Cipta Kerja
Gus Jazil: Beda Pendapat Boleh-boleh Saja, Tapi Jangan Timbulkan Perpecahan Dan Kerusakan
Kamis, 8 Oktober 2020 17:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pengesahan UU Cipta Kerja oleh Pemerintah dan DPR, berujung polemik di tengah masyarakat. Namun, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengingatkan, agar perbedaan pendapat itu tak menimbulkan kerusakan. Apalagi, sampai merugikan masyarakat.
Hal itu dikatakan Jazilul, di sela Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Mathla’un Nawakarta, Kampung Paringi, Desa Pasir Putih Eurih, Kecamatan Cicata, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (8/10).
Menurutnya, setiap undang-undang selalu saja memunculkan perselisihan atau perbedaan. Mulai dari proses pembahasan, sampai hasilnya.
Baca juga : RUU Cipta Kerja Beri Jaminan Tenaga Kerja
"Menurut saya, perselisihan atau perbedaannya itu harus produktif. Saya setuju bahwa yang namanya ihtilafu ummati rahmatin, perbedaan pendapat dari umat itu menjadi rahmat. Tapi jangan sampai menjadi petaka," ujar Gus Jazil.
Dia meminta agar tarik-menarik perbedaan yang kuat di tengah-tengah masyarakat saat ini, tidak mengakibatkan perpecahan yang tak produktif.
"Kalau mau pakai jalur hukum, tinggal ke MK (Mahkamah Konstitusi). Kalau mau berdialog, berdialoglah dengan baik-baik. Karena itulah yang disebut dengan budaya Pancasila. Setiap permusyawaratan di Pancasila harus diiringi dengan hikmat kebijaksanaan, tidak ada yang otot-ototan. Semua bisa didialogkan. Jangan tertutup untuk bisa berdialog satu sama yang lainnya," papar Gus Jazil.
Baca juga : RUU Cipta Kerja Selesai Dibahas, Airlangga Ucapkan Terima Kasih Pada DPR
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini juga mengimbau semua pihak, agar duduk bersama. Sehingga, ketika ada ketidakpuasan, bisa didialogkan.
"Sebab, yang banyak muncul di publik itu bukan dialog. Menurut saya, malah cenderung ke fitnah," ujar Gus Jazil.
Ia setuju bahwa Omnibus Law UU Cipta Kerja sebagai buah dari pikiran manusia, memiliki kekurangan. "Tidak ada yang sempurna. Cuma, dalam menyikapi ketidaksempurnaan ini, kita tak boleh menyikapinya dengan terpecah belah. Jangan disikapi dengan permusuhan. Kita bangsa yang berbudaya. Ada aturannya," tutur Koordinator Nusantara Mengaji ini.
Baca juga : Airlangga Pede Boyong 143 Perusahaan Asing
Gus Jazil juga mengatakan, DPR sebagai pembuat UU, pasti akan mendengarkan suara penolakan yang belakangan ini kencang disuarakan oleh sejumlah elemen masyarakat.
"Omnibus Law, kita mendengarkan, kita tidak tuli. Kalau toh ada yang salah, yang namanya undang-undang bisa dikoreksi. Cuma, kalau koreksinya dengan jerat jerit, bakar-bakar, itu tidak benar," pungkasnya. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya