Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) mengungkapkan, Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) merupakan hasil ijtihad para kiai dan ulama. Oleh sebab itu, dia mengajak warisan nilai-nilai Empat Pilar itu harus terus dijaga.
"Empat Pilar itu hasil ijtihad. Apa yang sudah final ini harus terus diperjuangkan," kata Gus Jazil dalam Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Mathla'un Nawakartika, Kecamatan Citata, Kabupaten Pandeglang, Kamis (8/10).
Sosialisasi Empat Pilar di Pesantren tersebut merupakan hasil kerja sama MPR dengan PCNU (RMI NU/Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama) Kabupaten Pandeglang. Acara ini dihadiri anggota MPR Rano Alfath, Pimpinan Pondok Pesantren, Ketua PCNU Kabupaten Pandeglang, Rois Syuriah PCNU.
Baca juga : Eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Divonis 3 Tahun Penjara
Gus Jazil menilai, jika ada orang atau kelompok yang ingin mengganti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, seperti orang sedang mengigau.
Gus Jazil menerangkan, Empat Pilar itu merupakan syarat tegaknya negara Indonesia. Jika tidak ada Empat Pilar, maka negara ini akan roboh.
Pada kesempatan ini, Gus Jazil juga menceritakan, peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam perang kemerdekaan. Dia menyebut resolusi jihad untuk mendorong gerakan kepahlawanan 10 Nopember di Surabaya, merupakan bukti nyata peran kiai.
Baca juga : Muhammadiyah Yang Minta, MUI Menyambut
"Semua itu didasari perjuangan para kiai dan santri. Sebab saat itu Indonesia belum mempunyai tentara. Dengan resolusi jihad umat Islam wajib melawan penjajah," katanya.
Di kalangan kiai dan santri, lanjut Gus Jazil, sudah ditanamkan cinta Tanah Air sebagian dari iman, hubbul wathon minal iman. "Itu yang dikatakan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Jadi bagi NU, agama dan nasionalisme itu tidak bertentangan. Bahwa cinta kepada Tanah Air adalah bagian dari iman. Karena itulah Indonesia bisa merdeka," ujarnya.
Dia bersyukur umat Islam di Indonesia memiliki pemahaman itu. Menurutnya, Indonesia tidak mengalami masalah seperti negara-negara lain yang masih belum menemukan rumus antara agama dan negara. QAR
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya