Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyayangkan kebijakan Pemerintah membolehkan Warga Negara Asing (WNA) asal China masuk ke Indonesia, pada Sabtu (23/01), di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta.
Menurutnya, kebijakan tersebut kontraproduktif dengan agenda pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Syarief mengaku, tidak bisa memahami alasan Ditjen Imigrasi yang menyatakan bahwa 153 WNA asal China masuk ke dalam kelompok yang dikecualikan. Baginya, alasan itu sebagai pembenaran saja.
Baca juga : Pasien Covid-19 Naik Terus, Duh Masuk Rumah Sakit Harus Ngantre Panjang
"Pengecualian ini sangat tidak adil dan tidak menunjukkan ketegasan pemerintah dalam memutus Covid-19.", ungkap Syarief.
Dia menilai, kebijakan Pemerintah melakukan pelarangan keluar masuk WNA sudah bagus sebagai upaya mencegah penularan Corona.
"Namun sayang diciderai dengan masuknya WNA asal China. Apalagi, China merupakan negara episentrum awal Covid-19," cetus Syarief.
Baca juga : Supaya IMI Lebih Berwarna, Bamsoet Ajak Barisan Anak Muda
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menilai, seharusnya WNA China itu tidak boleh masuk ke Indonesia. Karena pemerintah sedang melakukan pelarangan WNA darimana pun masuk ke Tanah Air.
Syarief menyebut, jumlah kasus positif Covid-19 sudah tembus 1 Juta kasus positif dan 27 ribu diantaranya meninggal dunia.
"Pemerintah harus lebih peka dengan kondisi hari ini. Menerima WNA berarti membuka keran untuk penyebaran kasus Covid-19 kembali.", ungkapnya.
Baca juga : Adira Finance Beri Hadiah Bagi Konsumen yang Bayar Angsuran Tepat Waktu
Politisi Senior Partai Demokrat ini menilai bahwa pemutusan rantai Covid-19 harus menjadi prioritas utama hari ini.
"Covid-19 lah yang menyebabkan melemahnya ekonomi dan sosial. Sehingga, kebijakan penyelesaian di hulu harus terus dilakukan melalui pemutusan rantai penyebaran Covid-19", pungkas Syarief. QAR
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya