Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Was was Kasus Di India, PDIP Minta Warga Jangan Lalai, Tetap Patuhi Prokes

Senin, 26 April 2021 11:50 WIB
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo meminta pemerintah mewaspadai kasus ledakan gelombang kedua Covid-19 di India. Karena  tidak menutup kemungkinan gelombang kedua terjadi di Indonesia. Apalagi masih banyak masyarakat yang salah kaprah memahami tentang vaksin. 

"Masyarakat menganggap dengan sudah divaksin akan kebal dari serangan wabah Corona.Terbukti dibeberapa daerah belakangan ini banyak ditemukan kasus positif Covid-19 yang menyasar orang-orang yang sudah divaksin. Ini sangat berbahaya, ” kata Rahmad dalam keterangannya Senin (26/4).

Menurut dia, kekeliruan memahami fungsi vaksin sungguh berbahaya, karena ujung-ujungnya orang yang merasa dirinya kebal terhadap virus, cenderung abai dan kurang mematuhi protokol kesehatan (Prokes). 

Baca juga : Plis, Jangan Maksa Mudik Ya!

“Kalau sikap teledor seperti ini dibiarkan, kasus Covid-19 di Indonesia bisa meledak, seperti di India. Tragedi tsunami Covid-19 di India bermula karena banyak penduduknya merasa sudah kebal setelah divaksin,”ujarnya.   

Agar pandemi bisa dikendalikan, ada beberapa langkah penting yang harus segera dilakukan oleh pemerintah. Pertama, kekeliruan pemahaman tentang vaksinasi harus segera diluruskan kepada masyarakat. Bahwa vaksin bukan berarti membebaskan seseorang dari virus, vaksin juga tidak membuat seseorang kebal dari virus. Vaksin hanya berfungsi untuk meningkatkan  daya tahan dan imunitas tubuh.  

Kedua, harus berkaca dari kasus di  India. Sebanyak  350 ribu kasus baru per hari dan dalam sehari sebanyak 2500 orang gugur akibat Covid-19 akibat lalai mematuhi Prokes. 

Baca juga : Ogah Kayak India, Pemerintah Terus Edukasi Warga Tak Mudik Dengan Terapkan PPKM Mikro

“Melihat bencana di India serta munculnya beberapa kasus positif Covid-19 yang menyasar orang yang telah divaksin, maka wajib hukumnya, di Indonesia protokol kesehatan 5 M  harus tetap dipatuhi. Hanya dengan cara mematuhi Prokes kita bisa terhindar dari paparan virus,” tegasnya.

Ketiga, adanya kesalahpahaman dan ketidakpahaman soal vaksin dan bagaimana kerja vaksin, hendaknya semua pihak, baik Pemerintah Pusat , daerah,  tenaga kesehatan serta seluruh  fasilitas kesehatan  wajib melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat.

Dalam setiap  kegiatan vaksinasi, perlu  dibuat desk tersendiri, baik berupa nasehat dari petugas, pengumuman lewat leflet  mapun bentuk lainya di setiap tempat vaksinansi agar setelah vaksinasi masyarakat semakin sadar untuk menerapkan prokes. 

Baca juga : Kasus Aktif Naik, Anies Minta Warga DKI Pertimbangkan Ibadah Di Rumah

“Edukasi  dan sosialisasi menjadi sangat penting dan merupakan kata kunci dalam perang melawan Covid-19.  Bila eduksi dan sosialisasi berjalan baik dan masyarakat mengerti apa fungsi dan bagaimana  kerja vaksin, maka kita bisa mengendalikan pandemi ini secara bergotong royong,” pungkasnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.