Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komisi I DPR Minta Pemerintah Kawal Gencatan Senjata Hamas Vs Israel

Jumat, 21 Mei 2021 08:14 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari. (Foto Ahmad Lathif Rosyidi/RM.id)
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari. (Foto Ahmad Lathif Rosyidi/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta Pemerintah mengawal gencatan senjata antara Hamas (faksi pemerintahan di Jalur Gaza) dan sekutunya, Jihad Islam, dengan Israel. Gencatan senjata itu berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.

“Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR  mengutuk kebiadaban, kekejaman negara apartheid Israel, gencatan senjata tidak menghapus kejahatan perang Israel di Gaza dan Masjid Al Aqsha, saya meminta Kemenlu untuk terus mengawal gencatan senjata ini melalui upaya Internasional di PBB dan OKI ” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/05/2021).

Menurut Kharis segala tindakan kebiadaban Israel tidak dibenarkan sama sekali, termasuk membombardir Gaza, membunuh anak-anak, perempuan. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 230 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan; sementara 1.710 lainnya luka-luka. Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengatakan sedikitnya 20 pejuang mereka tewas, sementara Isral mengklaim menewaskan sedikitnya 130 orang.

Dilansir Voice of America (VOA), sekitar 58.000 warga Palestina juga telah melarikan diri dari rumah mereka. Sebagian besar berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di saat sedang merebaknya pandemi Covid-19. Menurut badan advokasi Save the Children, sedikitnya 50 sekolah rusak dan enam lainnya hancur total.

Baca juga : Hamas Dan Israel Sepakati Genjatan Senjata Tanpa Syarat

Sembari melakukan perbaikan, hampir 42.000 anak kini tidak lagi bersekolah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan, serangan Israel ke Jalur Gaza merusak 18 rumah sakit dan klinik, dan menghancurkan sebuah fasilitas kesehatan. Hampir separuh obat-obatan esensial juga telah habis. Sementara di pihak Israel, 12 orang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun, seorang anak perempuan berusia 16 tahun dan seorang tentara.

"Perang ini belum akan usai jika negara Palestina belum merdeka dan masih di duduki Israel. Jangan lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara di dunia modern yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah," tegas Anggota DPR asal Solo ini.

Dalam kaitan itu Kharis meminta agar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berupaya maksimal agar di masa gencatan senjata ini mendorong negara Oganisasai Kerjasama Islam (OKI) bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Menurut Kharis Indonesia telah mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan OKI antara lain memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan di antara semua pemangku kepentingan di Palestina.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Fokus Sediakan Sembako Harga Stabil

"Bu Retno (Menlu) juga telah menekankan tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak dalam mendukung Palestina," katanya.

Karena itu dalam gencatan senjata ini, Kharis menyarankan Indonesia harus terus mendesak OKI untuk bekerja keras fokus membantu perjuangan Palestina untuk merdeka, antara lain lewat perundingan multilateral demi mewujudkan solusi dua negara.

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini juga meminta agar segera mengirimkan bantuan baik yang digalang Pemerintah maupun masyarakat agar bisa masuk ke Gaza dan Masjidil Aqsha untuk meringankan beban korban penderitaan Rakyat Palestina yang di serangan Israel.

“Kemerdekaan Palestina adalah hak rakyat Palestina dan Pembukaaan Konstitusi NKRI jelas berada bersama Palestina merdeka, perlu langkah serius dan sistematis agar bantuan bisa segera masuk ke Gaza dan Masjidil Aqsha sehingga segala daya upaya kita untuk menolong rakyat Palestina dapat tersalurkan,” tandasnya.  

Baca juga : Lagi, Hujan Rudal Hamas Dekati Penyimpanan Senjata Nuklir Israel

Pertempuran dimulai 10 Mei lalu ketika militan Hamas di Gaza menembakkan serangkaian roket jarak jauh ke arah Yerusalem setelah bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kawasan Masjid Al Aqsa. Strategi polisi menangani para demonstran di kawasan itu dan ancaman pengusiran puluhan keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur ikut memanaskan situasi.[TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.