Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politisi PDIP : Luhut Dan Sri Mulyani Saling Melengkapi

Minggu, 23 Mei 2021 09:40 WIB
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno. (Ist)
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah kalangan memandang program Work From Bali (WFB) digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bertolak belakang dengan kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mendorong penghematan belanja.

Menyikapi hal tersebut, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno berharap, dua kebijakan yang dinilai bertolakbelakang itu disinergikan.

“Harus bisa disinergikan, jangan malah dibenturkan. Artinya, penghematan anggaran harus tetap dilakukan, namun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja tetap harus produktif,” kata Hendrawan kepada Rakyat Merdeka.

Ia melanjutkan, kerja produktif yang dilaksanakan harus mengedepankan spirit menghemat dan menjunjung tinggi efisiensi.

Baca juga : Luhut Ngegas, Sri Mul Ngerem

Menurut Hendrawan, ekonomi tidak boleh lumpuh karena negara terlalu menghemat pengeluaran yang akhirnya membuat ekonomi semakin berat untuk bangkit.

Semua pihak harus melihat masalah itu dengan lebih bijak.

“Kalau saya lihat, Sri Mulyani (Menkeu) bergerak dari disiplin fiskal, sementara Pak Luhut (Menteri Maritim dan Investasi) bergerak dari hasrat menggerakan sektor riil dan potensi kebangkitan. Tidak ada yang salah, selama keduanya ada koordinasi yang baik dan pelaksanaannya diawasi secara ketat,” ujarnya.

Lebih jauh, lanjut Hendrawan, Kemenkeu mengamankan kas negara dari sisi hulu. Sedangkan Kemenko Marves ingin merawat dari sisi hilir.

Baca juga : Gelora : Gencatan Senjata Bukti Kekuatan Militer Palestina Meningkat

“Keduanya sedang bekerja memastikan game changers (pengubah permainan) pascapandemi. Ini demi menggerakkan perekonomian Indonesia. Jadi semua pihak harus ikut mendukung,” tegasnya.

Untuk diketahui, upaya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggencarkan program Work From Bali khususnya kepada para kementerian yang berada di bawah koordinasinya bertujuan menggerakkan perekonomian dan memulihkan pariwisata di Bali.

Namun, langkah berbeda dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bahkan, wanita yang akrab disapa Ani itu telah mengeluarkan Surat Keputusan bernomor: S-408/MK.02/2021 tertanggal 18 Mei 2021.

Surat itu ditujukan kepada para menteri, Jaksa Agung, Kapolri, pimpinan lembaga pemerintah non kementerian, dan kesekretariatan lembaga negara. Isinya terkait dengan THR dan Gaji ke-13 kepada ASN, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2021.

Baca juga : PDIP Ingatkan Pemerintah Tagih Utang Ke Lapindo

Sri Mulyani menegaskan Kementerian/Lembaga diminta untuk melakukan penghematan belanja K/L TA 2021 dari alokasi tunjangan kinerja (tukin) THR dan Gaji ke-13. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.