Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Komite IV DPD Rapat Dengan Bank Sentral
Pemulihan Ekonomi Bisa Lewat Kebijakan Moneter
Selasa, 22 Juni 2021 07:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mendorong Bank Indonesia (BI) memfokuskan kebijakan moneter untuk pemulihan ekonomi nasional. BI juga diminta membangun sinergi dengan berbagai lembaga untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Komite IV DPD Casytha A Kathmandu mengatakan, BI diharapkan mendukung mobilitas, konektivitas dan produktivitas ekonomi nasional.
Pasalnya, arah kebijakan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal Tahun 2022 difokuskan pada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Baca juga : Simpanan Di Bank Gendut Tapi Perekonomian Macet
Reformasi struktural, sambung dia, diarahkan pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan transformasi ekonomi. Sementara, transformasi ekonomi dilakukan melalui pembangunan infrastruktur untuk mendukung mobilitas, konektivitas dan produktivitas ekonomi.
“Kami berharap, BI berkomitmen mengerahkan seluruh instrumen bauran kebijakan moneter, makroprudensial untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Karenanya, BI perlu berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan, di antaranya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” ujar Casytha dalam Rapat Kerja Gabungan Komite IV DPD dengan Gubernur BI dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) di Senayan, Jakarta, kemarin.
Wakil Ketua Komite IV DPD Elviana menambahkan, penguatan koordinasi fiskal dan moneter juga perlu terus ditingkatkan melalui sinergi dengan perbankan dan institusi lainnya.
Baca juga : KSP: Pengendalian Pandemi Wujudkan Pemulihan Ekonomi
Selain itu, pendalaman pasar keuangan juga harus difokuskan untuk mempercepat dan memperkuat stabilitas sistem keuangan, transmisi kebijakan di sektor keuangan dan sektor riil, serta berbagai pembiayaan pembangunan, termasuk infrastuktur.
Menurutnya, masalah KUR meningkat tajam, dana banyak di bank tapi permintaan kredit turun.
“Kebijakan moneter dari BI diperlukan dengan target dan asumsi tahun 2022. Kami mendukung ‘Satu Data oleh BPS’ terkait UMKM. Karenanya, diperlukan kerja keras dari BI dan BPS untuk mencapai target-target tersebut,” jelas Senator asal Jambi itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya