Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Catatan Bambang Soesatyo
Antisipasi Bencana Di Tengah Pandemi
Senin, 2 Agustus 2021 14:02 WIB
Sebelumnya
Dunia kemudian dikejutkan oleh getaran akibat gempa di wilayah Alaska, Amerika Serikat (AS), yang berkekuatan magnitudo 8,2 pada Rabu (28/7) malam waktu setempat. Pusat Peringatan Tsunami AS langsung mengeluarkan peringatan tsunami untuk Alaska Selatan dan semenanjung Alaska.Walaupun beberapa jam kemudian peringatan tsunami itu dicabut, gempa Alaska sempat mendorong sejumlah negara di kawasan ini meningkatkan kewaspadaan.
Semua catatan tentang peristiwa bencana alam terbaru di berbagai belahan dunia itu seperti memberi isyarat bahwa alam semesta sedang menghadirkan fenomena yang tidak bersahabat dengan kehidupan manusia. Karena itu, Indonesia tidak boleh lengah. Sebaliknya, kegiatan antisipatif layak untuk ditingkatkan, terutama karena Indonesia berada di kawasan cincin api. Dalam konteks ini, semua pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat hendaknya didorong untuk lebih mengenali potensi bencana di daerahnya masing-masing, dan aktif menyimak informasi dari pihak yang berwenang.
Baca juga : Dari Sabang Sampai Merauke Dijajah Delta
Apalagi, dalam konteks Indonesia, potensi itu nyata. Jangan lupa bahwa aktivitas vulkanik beberapa gunung berapi masih terbilang tinggi. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi pada Rabu (28/7) pukul 13.20 WIB. Di Kabupaten Lembata, NTT, terjadi hujan pasir yang melanda tiga desa di Kecamatan Ile Ape pada Sabtu (31/7). Hujan pasir itu bersumber dari erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi di wilayah Yogyakarta-Jawa Tengah masih tinggi hingga pekan terakhir Juli 2021. Karena aktivitas vulkanik itu, Merapi sering memuntahkan ratusan kali guguran lava. Tak kalah penting untuk terus diingatkan adalah potensi gempa dan tsunami di wilayah selatan pulau Jawa.
Baca juga : 1 Tahun Implementasi AKHLAK Di AP II, Dorong Kinerja Dan Inovasi Di Tengah Pandemi
Patut disyukuri bahwa baik BMKG maupun BPPTKG terus melakukan monitoring dan membaharui informasi tentang potensi bencana itu. Ketika BMKG-BPPTKG membarui informasi, hendaknya tidak dipahami sebagai tindakan menakut-nakuti. Sebaliknya, pembaruan informasi itu patut dipahami sebagai pengetahuan untuk meningkatkan kewaspadaan, serta mendorong masyarakat aktif dalam latihan atau persiapan mitigasi bencana.
Karena keterbatasan manusia, bencana alam sulit dihindari atau dicegah. Namun, dengan memahami dan mengenal potensi bencana, Pemda dan masyarakat akan terdorong untuk lebih siap, sehingga dampak terburuk bisa dihindari.***
Baca juga : 6 Tips Atasi Coronasomnia, Gangguan Tidur Di Tengah Pandemi Covid-19
Penulis: Ketua MPR/Mahasiswa Doktoral Ilmu Hukum Unpad/Dosen Universitas Terbuka
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya