Dark/Light Mode

Ketua DPR Ajak Publik Pakai GESITS

Udara DKI Terburuk Se-Asia Tenggara, Waktunya Kita Beralih ke Kendaraan Listrik

Senin, 6 Mei 2019 13:53 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo menandatangai surat pemesanan motor listrik GESITS warna kuning saat berkunjung ke IIMS 2019, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (5/5).
Ketua DPR Bambang Soesatyo menandatangai surat pemesanan motor listrik GESITS warna kuning saat berkunjung ke IIMS 2019, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (5/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik motor maupun mobil, agar terus meningkat dan menjadi trend baru di Indonesia. Sebab, kendaraan listrik sangat baik. Selain ramah lingkungan, ekonomis serta efisien, kendaraan listrik akan menjadi alat tranportasi utama di masa depan. 

Sebagai salah satu dukungan nyata, politisi yang akrab disapa Bamsoet ini langsung memesan satu unit motor listrik karya anak bangsa, GESITS, pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Kemayoran, Jakarta. Sebelumnya, Bamsoet juga sudah menggunakan mobil listrik TESLA sebagai kendaraan harian.

"Sebagai bangsa besar, sudah waktunya kita beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan tanpa ada emisi gas buang. Motor GESITS sebagai salah satu pioner industri kendaraan listrik di Indonesia harus kita dukung dengan cara membeli dan memakainya. Di ajang IIMS 2019 ini sudah dibuka pemesanan. Saya sudah pesan satu yang warna kuning. Dari informasi di stand, sudah ada dua ribu pemesan. Ke depan, kita akan bentuk komunitas motor listrik untuk semakin mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi handal," ujar Bamsoet saat berkunjung ke IIMS 2019, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (5/5).

Baca juga : Industri Motor Kustom Indonesia Bisa Harumkan Nama Bangsa

Dia pun bertekad akan mempelopori pembentukan komunitas motor dan mobil listrik di Indonesia. Terlebih, untuk pembentukan komunitas ini, Bamsoet amat piawai. Sebelumnya, Bamsoet sudah sukses pembentuk organisasi Motor Besar Indonesia.

"Kendaraan listrik harus jadi trend gaya hidup baru di masa depan karena efisien dan ramah lingkungan. Jangan kalah dengan negara-negara Eropa yang akan melarang kendaraan konvensional berbahan bakar minyak mengaspal di jalan-jalan pada tahun 2030. Semua harus beralih ke elektrik,” tambah Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini menerangkan, jumlah kendaraan bermotor, termasuk roda dua, di Indonesia sudah sangat banyak. Di Jabodetabek saja, jumlah kendaraan roda dua sudah mencapai 18 juta. Sedangkan di tingkat nasional, mencapai 91 juta. Kondisi ini membuat polusi udara di Indonesia cukup tinggi.

Baca juga : Ekses Pemilu 2019 dan Inisiatif Baru

"Sebagai gambaran, dengan jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta dan sekitarnya yang mencapai 18 juta, tingkat polusi udara Jakarta menjadi yang terburuk di Asia Tenggara versi World Air Quality Report 2018. Jika kita beralih ke motor listrik, niscaya akan memberikan kontribusi pada pembersihan udara di langit Indonesia," tutur Bamsoet.

Sebagai langkah awal menggerakkan kesadaran pentingnya menggunakan kendaraan listrik, Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini menyarankan aparatur Pemerintah dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, maupun BUMN mulai menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor GESITS sebagai pilihan kendaraan dinas. Selain ikut menggerakkan roda industri nasional, langkah itu juga akan memberi contoh baik kepada masyarakat umum.

"Jangan sampai motor GESITS sebagai karya anak bangsa tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Di sinilah nasionalisme dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara diuji. Political will dari Pemerintah dibutuhkan. Dari mulai kemudahan regulasi, pemberian insentif, sampai dengan penyediaan lahan pasar pengguna yang bisa dimulai dari internal pemerintah maupun BUMN," terang Bamsoet.

Baca juga : Koalisi Indonesia Kerja di DPR Bisa Bertambah Lagi

Sebagai Dewan Pembina Perkumpulan Ojek Daring Indonesia (PRODA), Bamsoet juga akan mengajak para ojek online mulai beralih ke motor listrik. Selain itu, industri start up transportasi online juga diharapkan bisa memfasilitasi penggunaan motor listrik kepada para mitra kerjanya, misalnya dengan cara kemudahan kredit kepemilikan.

"Mengecas baterai bisa menggunakan sumber listrik di rumah dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang membeli bahan bakar. Sehingga para ojek online khususnya, tak perlu lagi membakar uang di jalan raya. Uang membeli bahan bakar bisa digunakan untuk keperluan belanja rumah tangga lainnya. Lingkungan sehat, kantong juga sehat," pungkas Bamsoet. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.