Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Fadli Zon curiga dengan banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia meninggal dunia pasca-pencoblosan. Pentolan Partai Gerindra ini pun mendorong untuk dilakukan penyelidikan. Dia menganggap, banyaknya petugas KPPS yang meninggal itu tidak wajar.
“Saya kira, itu (banyak petugas KPPS meninggal) merupakan satu hal yang sangat aneh. Kenapa kok banyak petugas yang meninggal di dalam proses ini? Apa betul karena kelelahan? Atau faktor-faktor lain? Atau ada tekanan? Ini berseliweran informasi di masyarakat," ujar Fadli, di Kantor KPU, Jakarta, kemarin.
Baca juga : Menakutkan, Kotak Kardus Pemilu Digendong Hantu
Fadli menyakini, ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit, bukan sekadar kelelahan. Terlebih, peristiwa tersebut terjadi secara serentak, usai masa pencoblosan.
Beban kerja yang berat seorang KPPS, kata Fadli, bukan cuma terjadi pada Pemilu kali ini. Pemilu-pemilu sebelumnya juga sama. Namun, beban kerja itu tidak sampai merenggut nyawa hingga ratusan jiwa.
Baca juga : Ini Tantangan Mobil Listrik Versi Jonan
“Saya kira ini bukan hanya sekadar faktor kelelahan ya. Banyak orang yang pekerjaannya lebih lelah. Zaman dulu bahkan ada kerja paksa segala macem, orang enggak sebanyak ini (meninggal),” cetusnya.
Dari data KPU, sampai Jumat kemarin, jumlah KPPS yang meninggal sebanyak 412 orang. Selain itu, dikabarkan ada 3.658 petugas yang sakit akibat kelelahan saat menjadi petugas Pemilu.
Baca juga : Menkeu Pastikan Pemerintah Santuni Petugas KPPS Yang Meninggal Dunia
“Update data per 2 Mei pukul 20.00 WIB, wafat 412, sakit 3.658. Total 4.070 tertimpa musibah,” tutur Sekjen KPU Arif Rahman Hakim. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya