Dark/Light Mode

Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira

Butuh Pendekatan Ilmiah Dongkrak Prestasi Olahraga

Selasa, 10 Agustus 2021 22:36 WIB
Andreas Hugo P (Foto: Ist)
Andreas Hugo P (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Andreas Hugoa, K Pareiromisi X DPR RI / FPDI Perjuangan

 


Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira mengapreasisi selesainya Olympiade Tokyo 2020. Menurut dia, seluruh atlet telah berjuang sekuat tenaga dalam event dunia ini. 

"Kita bersyukur bahwa atlet-atlet Indonesia telah bertarung mati-matiaan dan telah mengeluarkan segala kemampuannya untuk meraih prestasi setinggi-tingginya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/21). 

Baca juga : Rosan Berkomitmen Bantu Tingkatkan Prestasi Olahraga Indonesia

Hugo juga mengingatkan bahwa Indonesia juga patut bersyukur atlet-atlet Indonesia mampu bertanding dalam situasi pandemi yang tentu menjadi tantangan tersendiri. Baik untuk berdisiplin menjaga kesehatan tidak tertular oleh Covid-19 maupun mampu bertanding dan mengeluarkan seluruh kemampuannya.

"Yang paling spektakuler adalah kita  menyaksikan semangat juang yang luar biasa dari dua srikandi bulutangkis Indonesia Gresya Polii dan Aprilia Rahayu yang meraih medali emas. Kitapun patut berbangga pada prestasi atlit belia angkat besi Windy Cantika yang membuka peraihan medali untuk Indonesia dengan medali perunggunya," lajutnya. 

Dia pun mengutarakan rasa terima kasih kepada seluruh atlet yang berhasil naik podium pada olimpiade pada Olimpiade Tokyo. Meskipun, kata dia, peralihan medali belum ada kenaikan. 

"Bahkan dari segi peringkat raihan medali, kita justru merosot dari peringkat 46 ke peringkat 54. Alias, keluar dari 50 besar," sesalnya. 

Baca juga : Duh, Pelabuhan Ikan Kok Jorok

Hugo pun mengungkapkan jika ditelusuri prestasi kita di Olympiade dari tahun ke tahun pun, kembali harus diakui sejak pertama kali meraih medali perak pada Olympiade Seoul tahun 1988, prestasi emas kita di olympiade baru terdongkrak ketika bulutangkis menjadi cabor yang dipertandingkan di olympiade Barcelona 1992. Sejak itu hanya bulutangkis yang berhasil menyumbang emas di olympiade rata-rata satu emas dengan puncaknya pada 1992 dengan dua emas. 

"kita selalu bangga sebagai bangsa besar dengan jumlah penduduk nomor empat terbanyak di dunia, namun dalam hal prestasi olahraga, harus diakui kita masih jauh tertinggal dari banyak negara-negara lain di dunia," kata Hugo. 

Untuk itu, lanjut Hugo, Indonesia perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap olahraga prestasi di negara ini, kalau kita ingin berprestasi lebih pada tahun-tahun yang akan datang. Politisi senio PDIP ini juga menilai Indonesia sebagai negara harus mempunyai grand design pembinaan olahraga prestasi yang terstruktur. 

"Pemilihan cabor-cabor ini harus didasari oleh metode sport scientific sehingga dalam rekrutmen, pembinaan, kompetisi sampai dengan event-event pertandingan pun terukur dan bisa dievalusi secara ilmiah. Bukan hanya berdasarkan selera dari para penguasa olahrag," ujarnya.

Baca juga : Komisi IX DPR Dukung Pembatalan Vaksinasi Berbayar

Menurut dia, hanya dengan pendekatan ilmiah, dunia olahraga kita baru akan terdongkrak maju dalam prestasi internasional, prestasi olympiade. Belajarlah dari negara-negara yang prestasi olahraganya menjulang. Kitapun bisa, kalau kita mau," tegasnya. 

Dia menjelaskan, negara harus terlibat sejak rekrutmen, pembinaan dan penyelenggaraan kompetisi. Karena jujur saja, kata Hugo, selama ini negara tidak banyak berbuat untuk olahraga. 

"Kita baru bangga dan mengelu-elukan ketika ketika ada atlit berprestasi. Hadiah untuk atlitpun mengalir. Sementara dalam proses dari rekrutmen sampai dengan prestasi kehadiran negara minim," katanya. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.