Dark/Light Mode

Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Serius Perbaiki Data Corona

Kamis, 12 Agustus 2021 20:28 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perbaikan data secara menyeluruh harus dilakukan agar bisa menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dalam proses pengendalian Covid-19 di tanah air.

"Saya menyambut baik upaya perbaikan data kematian akibat Covid-19 yang dilakukan pemerintah, agar sejumlah upaya pengendalian Covid-19 lebih tepat sasaran," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/8).

Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi , dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/8), menjelaskan perihal tak dimasukkannya angka kematian dalam asesmen level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca juga : Masuk Mall, Ketua DPR : Prokes Tetap Nomor 1, Syarat Sertifikat Vaksin Nomor 2

Karena, menurut Jodi, ditemukan banyak angka kematian yang ditumpuk-tumpuk, atau dicicil pelaporannya, sehingga dilaporkan terlambat. Jadi, tambahnya, terjadi distorsi atau bias pada analisis, sehingga sulit menilai perkembangan situasi satu daerah.

Menurut Lestari, bila distorsi data kematian disebabkan terjadi keterlambatan pelaporan, patut diduga pelaporan indikator pengendalian Covid-19 lainnya seperti data kasus positif, angka kesembuhan, dan kasus aktif, juga mengalami hal yang sama.

Sehingga, Rerie, sapaan akrab Lestari, menyarankan, pemerintah memperbaiki data secara menyeluruh agar data yang ada mencerminkan kondisi lapangan sesungguhnya. Sehingga upaya pengendalian Covid-19 secara nasional dapat dilakukan lebih terukur dan terarah.

Baca juga : Kemendagri Minta Pemda Sigap Respon Pengaduan Masyarakat

Selain itu, tambah Rerie, peningkatan pemahaman dan kompetensi para petugas pelaksana di lapangan dalam pengambilan dan pengolahan data juga harus dilakukan, agar kualitas data yang dihasilkan jauh lebih baik. Karena, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, produk data yang dihasilkan itu tidak hanya dipengaruhi oleh konsistensi input data semata.

Secara teknis, ujar Rerie, keakuratan data sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain kelayakan jumlah sampel yang diambil, metode pengambilan sampelnya dan konsistensi kriteria sampel yang diambil, serta kompetensi pelaksananya.

Sehingga, ujar Rerie, dengan jumlah sampel yang diambil lebih rendah daripada jumlah yang seharusnya saja misalnya, juga berpotensi menghasilkan data yang kurang akurat. Jadi, bila jumlah sampel yang diambil kurang memadai ditambah lagi dengan metode pencatatan yang tidak konsisten, menurut Rerie, bisa jadi data yang dihasilkan sangat bias sehingga akan sangat menyulitkan upaya-upaya pengendalian Covid-19 secara nasional.

Baca juga : Soal Data Kematian, Wakil Ketua MPR: Diperbaiki, Bukan Malah Dihilangkan!

Karena itu, tegas Rerie, upaya perbaikan data dalam penanggulangan Covid-19 ini harus dilakukan secara menyeluruh. Sehingga dasar pengambilan kebijakan di masa datang bisa lebih akurat menggambarkan kondisi lapangan sesungguhnya.

"Upaya perbaikan data ini segera dituntaskan sehingga permasalahan yang terjadi di lapangan bisa segera diatasi dan tidak terus berulang. Karena, dengan data yang akurat, langkah yang tepat, penyebaran Covid-19 di tanah air bisa segera terkendali," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.