Dark/Light Mode

Isi Kuliah Umum STIH Manokwari

Bamsoet: Dana Otsus Papua Harus Mampu Tingkatan Mutu Pendidikan

Rabu, 1 September 2021 15:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
"Bob Royend Sabatino Kaway dan Thinus Lamek Yewi, pelajar SMA Advent Doyo Baru, Distrik Waibu, Desa Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, yang berhasil mewakili Indonesia masuk tim penelitian NASA pada Maret 2016. Ada Septinus George Saa yang berhasil menjuarai kompetisi kelas dunia, First Step to Nobel Prize dalam bidang Fisika pada tahun 2004 saat masih menjadi pelajar SMA. Setelah tamat SMA, George melanjutkan studi dengan gelar sarjana dalam bidang Aerospace Engineering di Florida, Amerika Serikat, dan melanjutkan pendidikan S2 jurusan teknik material di Inggris," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyoroti pentingnya menjaga kemajemukan yang telah menjadi realitas sosial sekaligus fitrah kebangsaan yang tidak dapat diingkari dan dipungkiri. Keberagaman telah menghimpun dan menyatukan bangsa Indonesia dalam satu bahtera besar bernama Indonesia, yang menjadi 'rumah bersama' bagi lebih dari dari 270 juta rakyat Indonesia, yang terdiri dari sekitar 1.340 suku, yang memiliki 733 bahasa, serta menganut 6 agama dan puluhan aliran kepercayaan. Masing-masing hadir dengan identitas budaya, kearifan lokal, keunikan, dan ciri khasnya sendiri.

"Dengan kemajemukan yang dimiliki serta kondisi geografis sebagai negara kepulauan dengan potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, menempatkan Indonesia sebagai center of gravity bagi kepentingan komunitas global. Menjadikan kita dalam posisi rentan terhadap pengaruh dan infiltrasi asing. Maka penghormatan terhadap nilai kebhinekaan dalam bingkai NKRI menjadi syarat mutlak untuk menjaga kedaulatan sebagai sebuah bangsa," ucap Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menjelaskan, mengelola keberagaman bukan dimaknai dengan memaksakan keseragaman. Tetapi lebih pada penghormatan terhadap adanya perbedaan. Menekankan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang menyatukan, bukan perbedaan yang memisahkan. Mengelola keberagaman dan merawat kebhinekaan menuntut peran serta segenap pemangku kepentingan. Tidak hanya pemerintah, melainkan juga masyarakat, utamanya generasi muda bangsa, dan terkhusus lagi adalah para mahasiswa.

"Sebagai insan cendekia yang memiliki kompetensi akademis dan pemikiran analitis, mahasiswa adalah sumberdaya potensial yang diharapkan mampu menyikapi keberagaman dan menarasikan pentingnya merawat kebhinekaan dengan kedewasaan pemikiran. Mahasiswa adalah agen perubahan yang dengan idealismenya harus mampu membangun kesadaran serta mempengaruhi dan memobilisasi masyarakat untuk senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai prioritas keberpihakan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.