Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Semangati Swasta Ikut Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 16 Mei 2019 23:39 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo menjadi keynote speaker pada acara IndoSterling Forum dengan tema Memprediksi Iklim Investasi Indonesia Pasca-Pilpres 2019, di Jakarta, Kamis (16/5).
Ketua DPR Bambang Soesatyo menjadi keynote speaker pada acara IndoSterling Forum dengan tema Memprediksi Iklim Investasi Indonesia Pasca-Pilpres 2019, di Jakarta, Kamis (16/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo menegaskan, upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional tak cukup sekadar mengandalkan pengeluaran pada sektor publik. Menurutnya, peran pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, diperlukan untuk melakukan penanaman modal.

“Investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam perekonomian suatu negara. Melalui investasi akan tersedia berbagai sarana produksi yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/5).

Baca juga : Kemenangan Jokowi-Maruf Cuma Tinggal Diumumkan Secara Resmi

Bamsoet pun menekankan pentingnya penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif dalam pertumbuhan ekonomi. Sebab, iklim investasi yang kondusif akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

“Berdasarkan data yang dirilis World Bank, indeks kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) Indonesia tahun 2018 berada pada peringkat ke-73. Secara total, nilai EODB Indonesia naik 1,42 poin menjadi 67,96. Indikator yang menyumbang kenaikan nilai bagi Indonesia adalah indikator memulai usaha, memperoleh kredit dan pendaftaran properti,” tutur dia.

Baca juga : Pameran Pangan Nusantara Tingkatkan Peluang Investasi Produk Unggulan Daerah

Namun demikian, lanjut Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini, tahun 2018 merupakan tahun yang berat bagi iklim investasi Indonesia. Nilai realisasi penanaman modal atau investasi asing di Indonesia sekitar Rp 392,7 triliun, turun 8,8 persen dibandingkan tahun 2017.

“Turunnya nilai investasi asing Indonesia di tahun 2018 diakibatkan oleh gejolak nilai tukar rupiah, serta perang dagang di pasar global. Tapi, bila dilihat secara historis, iklim investasi Indonesia memiliki lima kendala utama yang kerap dikeluhkan oleh investor. Kendala tersebut adalah tumpang tindihnya regulasi dan ketidakpastian hukum, pajak, tenaga kerja, perizinan, serta infrastruktur,” jelasnya.

Baca juga : Lihat Pemilu Berjalan Aman, Rusia Tingkatkan Investasi di Indonesia

Legislator Dapil VII Jawa Tengah menjelaskan, pemerintah telah bekerja keras membuat kebijakan dan terus berupaya untuk meminimalisir berbagai kendala yang dihadapi. Antara lain, melakukan perubahan paradigma pembangunan dari Jawa centris menjadi Indonesia centris melalui pembangunan infrastruktur yang masif dan merata, pemberian fasilitas fiskal, dan melakukan reformasi di bidang perizinan.

“Mengubah sikap mental dan budaya birokrasi tak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus menerus. Dalam berbagai kesempatan, DPR tidak henti-henti melakukan pengawasan kepada pemerintah mengenai pentingnya mengatasi defisit transaksi perdagangan dengan memperbaiki berbagai regulasi dan iklim investasi, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.