Dark/Light Mode

Soal Jadwal Pemilu, PPP Usul Maret Atau Tetap April

Selasa, 12 Oktober 2021 10:55 WIB
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi. (Foto: ist)
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penetapan waktu pelaksanaan Pemilu 2024 masih terjadi tarik ulur antara Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR. Pemerintah menginginkan waktu pencoblosan 15 Mei 2024. Sedangkan KPU 21 Februari 2024. Hal ini membuat partai politik terbelah.

Empat parpol di antaranya PDIP, PPP, PKB dan PKS menginginkan pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung 21 Februari. Sementara Golkar, NasDem, dan Gerindra taat terhadap keputusan pemerintah, 15 Mei 2024. Hanya Demokrat yang hingga kini belum mengambil keputusan.

Baca juga : Rizki Aulia: Nggak Mungkin Mensesneg Datangi KSAD Cuma Untuk Adu Panco

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR, Achmad Baidowi menghormati, silang pendapat mengenai finalisasi waktu Pemilu. Tapi secara internal partai, PPP menolak usulan Pemilu digelar 15 Mei 2024. 

"Sebagai peserta Pemilu tentunya kami siap kapanpun jadwalnya, namun tidak elok jika kami hanya memikirkan dari sudut pandang peserta Pemilu," kata Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi kepada RM.id, Selasa (12/10).

Baca juga : Sip, Arab Saudi Percaya Kita

Dia berharap peserta Pemilu memikirkan rentetan pesta demokrasi di 2024. Selain ada Pemilu, di tahun 2024 juga dihelat pemilihan Kepala Daerah pada November. Artinya, jika Pemilu digelar Mei, maka jarak dengan Pilkada hanya enam bulan. Bahkan dalam prosesnya bakal menguras tenaga, pikiran, dan emosi. 

"Sudah pasti berhimpitan dengan pelaksanaan Pilkada. Belum lagi kalau Pilpres dua putaran, maka akan menyita waktu. Termasuk juga adanya sengketa di Mahkamah Konstitusi," jelas Wakil Ketua Badan Legislasi DPR itu. 

Baca juga : Puan Akan Hadiri Forum Parlemen G20 Di Italia, Sekjen DPR: Pertemuan Itu Penting

Selain itu, dalam Undang-Undang Pilkada disebutkan bahwa syarat usungan calon kepala daerah mengacu pada hasil Pemilu terakhir, yaitu hasil Pemilu 2024. 

"Maka sebenarnya yang lebih rasional itu adalah memajukan jadwal Pemilu nasional ke bulan Maret atau setidaknya tetap bulan April. Bukan malah memundurkan ke bulan Mei," tutup legislator asli Madura, Jawa Timur itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.