Dark/Light Mode

Kanker Payudara Serang Generasi Muda, Upaya Preventif Harus Gencar

Kamis, 14 Oktober 2021 14:35 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring Edukasi Pita Merah Pink, Remaja Z dan Perempuan Milenial dalam rangka Bulan Kanker Payudara yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (13/10). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring Edukasi Pita Merah Pink, Remaja Z dan Perempuan Milenial dalam rangka Bulan Kanker Payudara yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (13/10). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Minim Informasi

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar sependapat, tingginya ancaman kanker payudara harus diatasi sejak di hulu. Sehingga upaya-upaya preventif harus dilakukan untuk mencegah kanker payudara sejak dini. Diakui Linda, terjadi hambatan informasi terkait proses pemahaman masyarakat di Indonesia tentang upaya-upaya preventif seperti Sadari dan Sadanu, yang disebabkan kendala geografis.

Baca juga : Kemnaker Matangkan Persiapan Pelaksanaan Presidensi G20

Karena itu, jelasnya, berbagai upaya untuk mengatasi hambatan tersebut harus segera dilakukan agar upaya preventif dapat dilakukan secara masif.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam berpendapat problem yang kita hadapi saat ini adalah bertebarannya berita-berita hoax tentang kesehatan, termasuk tentang kanker payudara di masyarakat. Akibatnya, ujar Ari, banyak pasien kanker terlambat mendapat pengobatan secara medis.

Baca juga : Negara-negara Asia Tenggara Sepakat Majukan Literasi Dan Promosi Bahasa

Padahal, tambahnya, keterlambatan pasien kanker dalam menerima pengobatan berdampak buruk dari sisi kesehatan dan finansial. Ari menyarankan, untuk mengatasi serbuan berita hoax, edukasi terhadap masyarakat dan kalangan muda harus dilakukan secara lebih luas dengan memanfaatkan media sosial.

Tenaga kesehatan dan institusi kesehatan, ujar Ari, diharapkan juga memanfaatkan media sosial untuk berpartisipasi dalam mengedukasi masyarakat lewat menyebarkan informasi kesehatan yang benar dan mudah dipahami.

Baca juga : PUPR Berharap Padat Karya Irigasi Tingkatkan Daya Beli Warga Desa

"Pekerjaan rumah bagi kita adalah bagaimana masyarakat mampu memilah antara berita-berita yang benar dan hoax. Karena berdasarkan survei Masyarakat Telekomunikasi pada 2017, 41,2 persen berita hoax terkait tentang informasi kesehatan," ujar Ari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.