Dark/Light Mode

Polarisasi Masih Bercokol

Oposisi Dianggap Jadi Biang Kerok

Senin, 20 Desember 2021 08:35 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Antara)
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Kedua, perlu menjalin silaturahmi untuk mencairkan antara pihak yang berbeda pandangan. Terakhir, perlu edukasi kepada masyarakat bahwa perbedaan pendapat itu hal yang biasa.

Sebelumnya, soal keserasian atau kohesi kebangsaan ini sempat disuarakan melalui diskusi Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) belum lama ini yang digelar secara daring.

Baca juga : Poros Jakarta-Den Haag Beri Solusi Penanganan Banjir Di DKI

Ketua Umum ILUNI, Andre Rahadian mengatakan, teknologi saat ini telah menciptakan polarisasi dengan adanya pendengung atau buzzer. Kehadiran mereka dianggap telah memecah-belah masyarakat dengan menggerakkan satu isu dan ide.

“Untuk itu, diperlukan gerakan kohesi kebangsaan serta visi-misi dari para politisi muda untuk mengatasi hal ini, terutama pasca pandemi. Kohesi kebangsaan adalah gerakan ILUNI UI untuk merekatkan kembali seluruh elemen masyarakat,” ujar Andre.

Baca juga : Hari Kedua Di Bali, Jokowi Akan Hadiri Sejumlah Acara

Di acara bertajuk Forum Diskusi Salemba dengan tema Ruang Temu Politisi UI “Tahun 2022: Kepemimpinan, Keindonesiaan dalam Bingkai Kohesi Kebangsaan Pasca Pandemi”, Andre menilai, harapan bangsa akan kualitas demokrasi tergantung pada para politisi muda. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.