Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kian moncer di bursa Capres 2024. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini masuk ke dalam empat besar hasil survei Indikator Politik Indonesia.
"Ketum AHY menjadi satu-satunya tokoh nasional non pejabat publik yang masuk empat besar dengan elektabilitas 6,8 persen," ujar Deputi Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Mohammad Jibriel kepada RM.id, Selasa (11/1).
Mengupas survei, Jibriel juga merasa bangga bahwa jagoannya ini lebih moncer lagi di bursa Cawapres 2024. Angkanya mencapai 12 persen. Sementara di barisan elektabilitas ketum parpol, AHY berada di dua besar sebagai ketum kandidat capres.
Jibriel menganalisa, elektabilitas yang dicapai Ketumnya itu dalam posisi tren positif alias naik. Menurutnya, hasil ini jauh lebih baik ketimbang hasil survei di November 2021 yang mencatat elektabilitas sang ketum sebesar 4,8 persen di peringkat enam capres.
"Kala itu, sebagai cawapres, elektabilitas Ketum AHY sebesar 9 persen, ada di peringkat lima besar," katanya.
Baca juga : Nihayatul Wafiroh: Perketat Prokes, Edukasi Publik Dengan Berita Mendidik
Jibriel meyakini, tren positif Sang Ketum ini merupakan buah kerja seluruh skuad Partai Demokrat yang menurutnya begitu fokus turun gunung membantu masyarakat melawan pandemi Covid-19. Mulai dari memberikan bantuan hingga mendongkra ekonomi rakyat.
"Prinsip Demokrat berkoalisi dengan rakyat, diterjemahkan menjadi berbagai Gerakan Nasional Peduli Demokrat (GNPD), mulai dari tanggap bencana hingga bantuan pendidikan anak," katanya.
Pun, posisi Partai Demokrat berkoalisi dengan rakyat ini juga dirasakan masyarakat, utamanya keberpihakan partai di berbagai isu nasional. Misalnya, partai berlambang Mercy ini konsisten menolak RUU Cipta Kerja, di mana mayoritas partai di Senayan menyetujui ini.
Penolakan RUU Cipta Kerja ini, menurut Jibriel mendapatkan dukungan dari para pekerja, dan profesional. Selain itu, partai ini juga menolak RUU Minerba dan mengklaim menjadi yang terdepan dalam mengkritik Pemerintah saat memimpin perlawanan bangsa melawan pandemi Covid-19.
Selain memuji Sang Ketum, Jibriel juga mengupas survei yang menemukan data bahwa 38,6 persen responden setuju perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Meskipun angkanya berada di bawah 50 persen, namun ini menjadi Wake Up Call alias peringatan bagi Partai Demokrat.
Baca juga : 61 Persen Warga Tolak Pindah Ibu Kota Negara
Sarannya, kepada seluruh parpol untuk bisa menekan wacana tiga periode ini karena dapat mencederai demokrasi. Pembatasan kekuasaan, katanya, adalah keharusan dalam upaya mempertahankan demokrasi. "Ini lampu kuning bagi kita," sebutnya.
Wacana perpanjangan masa jabatan tiga periode, katanya, tidak sesuai dengan konstitusi tepatnya di Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur tentang masa jabatan yang hanya dua periode. Baginya, sebuah negara demokrasi yang dewasa, matang, dan modern memiliki masa jabatan Presiden dua periode.
Nah, Pemilu 2024 menurutnya adalah momentum pergantian kepemimpinan yang harus disambut dengan suka cita atas semangat perubahan dan regenerasi kepemimpinan. Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sudah menggunakan dua kali hak berdemokrasinya sebagai Presiden.
"Sebagian besar penduduk Indonesia kini berusia dibawah 40 tahun, dan mereka menghendaki kepemimpinan yang bisa memahami persoalan-persoalan mereka dengan baik, jangan sampai terjadi kesenjangan generasional yang membuat pemimpin tidak 'nyambung' dengan yang dipimpin," tutupnya.
Untuk diketahui, survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai capres nomor satu dengan elektabilitas sebesar 24,1 persen, diikuti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebesar 20,8 persen.
Baca juga : Komit Cegah Korupsi, JakLingko Teken Perjanjian Dengan KPK
Di posisi ketiga, ada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 15,1 persen. Selanjutnya, diikuti AHY sebagai tokoh nonpejabat di peringkat keempat dengan elektabilitas sebesar 6,8 persen.
AHY, lebih moncer lagi di bursa capres versi Ketum Parpol. Mendapatkan elektabilitas sebesar 12 persen, AHY menjadi yang kedua setelah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi ketuga dengan 6,8 persen.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 6-11 Desember 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 1.220 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya