Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mimpi PKB Juara Kedua Pemilu Bakal Kandas
Suara Warga Nahdliyin Nyebar Ke Partai Nasionalis
Kamis, 13 Januari 2022 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertekad menjadikan partainya sebagai pemenang kedua dalam Pemilu 2024. Demi meraih mimpi itu, partainya harus menyasar ceruk pemilih di luar warga Nahdliyin.
Namun peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby memprediksi, optimisme Cak Imin PKB juara dua pemilu akan kandas. Sebab, berdasarkan hasil survei LSI dan hampir sama dengan hasil survei lembaga lain, PKB paling banter berada di posisi empat.
Baca juga : Bahas Keamanan Pemilu, Polda Kalteng Beri Masukan Ke Bawaslu
“Saya kira menang boleh dan wajib optimis. Tetapi hasil surveinya tidak demikian. PKB sejauh ini dalam berbagai hasil survei paling bagus di posisi empat,” kata Adjie, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Ada sejumlah alasan mengapa PKB tak mampu menembus posisi dua. Dia memprediksi, PDIP, Partai Gerindra, dan Partai Golkar akan mendominasi tiga besar pemenang Pemilu 2024. Alasannya, suara pemilih nasionalis lebih banyak ketimbang suara pemilih massa Islam.
Baca juga : Inovasi Ganjar Bangun Rumah Warga Miskin Dapat Perhatian Nasional
Berdasarkan catatan LSI, maksimal hanya sekitar 30 persen pemilih massa Islam akan melabuhkan suaranya ke partai berbasis massa Islam. Sementara 30 persen tersebut direbut minimal empat partai besar, yakni PKB, PKS, PAN, dan PPP.
“PKB memang paling kompetitif di antara yang lain. Namun, suara massa Islam terbatas. Lihat saja, dalam setiap pemilu, selalu jika salah satu partai Islam perolehannya naik, yang lain turun suaranya,” terang Adjie.
Baca juga : Beri Penghargaan 6 Pemda, Mendag Harap Daerah Lain Terinspirasi
Alasan berikutnya, tak semua massa akar rumput Nahdliyin, atau warga Nahdlatul Ulama (NU) berlabuh ke PKB. Bahkan hampir separuh menyebar ke partai-partai nasionalis. Sementara usaha untuk mengambil ceruk pemilih di luar Nahdliyin, tak terlalu signifikan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya